Jakarta, CNN Indonesia -- Umat Hindu akan merayakan Tahun Baru Saka 1939 pada Selasa (28/3). Perayaan pergantian tahun biasanya identik dengan pesta, namun umat Hindu merayakannya dengan ritual yang bernama Nyepi. Saat melakukan ritual Nyepi, seluruh umat Hindu wajib berdiam diri di rumah.
Tak hanya di Bali, ritual ini juga dirayakan umat Hindu di seluruh Indonesia, seperti di Sleman, yang merupakan tempat Candi Prambanan berada.
Namun, ritual Nyepi bukan satu-satunya ritual yang dilakukan umat Hindu dalam menyambut Tahun Baru Saka. Berikut ini ialah runutan seluruh ritual yang berlangsung sebelum dan sesudah Nyepi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. MelastiRitual Melasti dilakukan tiga sampai empat hari sebelum ritual Nyepi. Memiliki makna upacara penyucian, dalam ritual ini semua umat Hindu pergi ke pura yang berada dekat pantai dengan mengenakan baju berwarna putih.
 Ritual Melasti di Gianyar, Bali. (REUTERS/Agung Parameswara) |
Pantai, sebagai simbol Tirta Amerta atau air kehidupan, dipercaya untuk membasuh dosa dan karma buruk setiap umat.
Tak hanya umat, seluruh benda-benda sakral untuk ritual keagaaman juga dibasuh dengan air suci.
2. Tawur AgungRitual yang dilakukan satu hari sebelum ritual Nyepi ini bertujuan untuk mengusir aura buruk di tahun yang akan disambut.
Selain itu, ritual ini juga bertujuan untuk mendekatkan Tuhan, manusia dan alam.
Umat Hindu mengarak ogoh-ogoh dalam prosesi Tawur Agung Kesanga di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Dimulai dengan ritual Pengerupukan pada sore hari, dimana umat Hindu menyebar beras, membuat obor, dan memukul kentongan, di sekitar rumah untuk mengusir roh jahat yang berada di dalam bangunannya.
Di malam harinya, umat Hindu melakukan pawai Ogoh Ogoh, boneka berbentuk iblis, yang diarak keliling desa.
Boneka-boneka besar yang dibuat sekitar dua bulan sebelumnya itu lalu dibakar sebagai penanda terusirnya roh jahat dari lingkungan sekitar.
3. NyepiRitual Nyepi dilakukan sejak pukul 6 pagi sampai pukul 6 sore keesokan harinya.
Dalam ritual ini, umat Hindu wajib mengamalkan empat ajaran Catur Brata, yakni tidak bekerja (Amati Karya), tidak menyalakan api atau lampu (Amati Geni), tidak bepergian (Amati Lelungan) serta tidak mengadakan rekreasi, bersenang-senang atau hura-hura (Amati Lelanguan).
 Tenggang rasa antara umat Muslim dan Pecalang yang berpapasan di Bali saat ritual Nyepi berlangsung pada tahun lalu. (CNNIndonesia/Edo Hary Purnawan) |
Selain melakukan pertapaan, umat Hindu juga diwajibkan berpuasa dan mematikan seluruh sumber cahaya di rumah. Saat umat Hindu melakukan ritual Nyepi, petugas keamanan adat atau Pecalang akan berkeliling untuk mengecek keamanan.
Jika ada umat Hindu yang masih berkegiatan di luar rumah atau membuka tempat saat ritual Nyepi dilakukan, para Pecalang akan memberikan mereka hukuman, mulai dari bekerja sosial sampai larangan datang ke Pulau Dewata.
Hanya rumah sakit yang diperbolehkan beroperasi saat ritual Nyepi dilakukan.
4. Ngembak GeniSama seperti Lebaran, dalam ritual ini umat Hindu akan mengunjungi sanak saudara untuk saling bermaaf-maafan.
Tentu saja makan makanan tradisional Bali menjadi acara yang paling ditunggu-tunggu.
Selesai ramah tamah dengan keluarga, umat Hindu juga bisa mengunjungi panti sosial untuk berbagi dengan kaum yang membutuhkan.
(ard/ard)