Tepi Sungai Siene Paris Kini Hanya Boleh Dilalui Pejalan Kaki

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Kamis, 06 Apr 2017 11:21 WIB
Satu persatu masalah hidup penduduk Paris mulai terselesaikan, salah satunya ialah kenyamanan berjalan kaki di sepanjang tepian Sungai Siene.
Satu persatu masalah hidup penduduk Paris mulai terselesaikan, salah satunya ialah kenyamanan berjalan kaki di sepanjang tepian Sungai Siene. (AFP PHOTO/Francois Guillot)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu persatu masalah hidup penduduk Paris mulai terselesaikan, salah satunya ialah kenyamanan berjalan kaki di sepanjang tepian Sungai Siene.

Dilansir dari Travel and Leisure pada Kamis (6/4), Wali Kota Paris Anne Hidalgo membuat aturan baru yang menyatakan kalau kendaraan bermotor dilarang melintas di sisi kanan Sungai Siene.


Tepian sungai sepanjang 3,3 kilometer itu kini diperuntukkan bagi pejalan kaki yang bisa melakukan berbagai aktivitas menarik, mulai dari berolahraga, membaca buku, sampai piknik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain untuk pejalan kaki, Hidalgo membuat aturan tersebut juga untuk mengurangi kadar polusi di Paris.

“Kami telah memimpikan ini selama 15 tahun. Saat ini, semua pejalan kaki bisa melintas dengan nyaman,” kata Hidalgo saat meresmikan taman baru di sisi kanan Sungai Sungai Siene.


Paris memang telah lama berjuang mengatasi masalah polusi. Sebagian besar polusi udara di sana disebabakan oleh lalu lalang kendaraan bermotor yang bermesin diesel.

Beberapa tahun yang lalu, kadar polusi di Paris sempat mencapai tingkat yang terburuk, sehingga pemerintah kota mulai merancang aturan untuk membuat kawasan bebas kendaraan bermotor.

Tak sedikit yang mengkritik aturan ini, terutama pemilik perusahaan kendaraan bermotor serta penduduk yang setiap hari menggunakan mobil dan motor.

Mereka berpendapat kalau kawasan bebas kendaraan bermotor yang berada di tengah kota, malah membuat kemacetan panjang di pinggir kota.

Sebanyak 168 wali kota di sekitar Paris meminta Hidalgo untuk mengubah aturan yang mulai dicanangkan pada Oktober 2016 itu.


“Banyak penduduk di pinggiran kota yang mulai terjebak kemacetan, mereka harus berkendara lebih lama untuk sampai ke tujuannya,” tulis salah satu wali kota dalam suratnya kepada Hidalgo.

Namun, Hidalgo tetap melanjutkan rencananya untuk membuat lebih banyak kawasan bebas kendaraan bermotor, dengan mengatakan kalau aturan tersebut dibuat demi masa depan penduduk dan kotanya.

“Kami tidak anti kendaraan bermotor, kami anti polusi. Panjang umur kehidupan, panjang umur Paris, panjang umur udara bersih!” ujar Hidalgo menutup sambutannya.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER