Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi para survivor kanker, membuat tato adalah hal terakhir yang terpikirkan untuk dibuat. Namun, jasa itulah yang ditawarkan sebuah rumah sakit di Madrid dimana bagian tubuh yang ditawarkan untuk ditato adalah bagian puting dan areola payudara.
Jasa ini ditawarkan bagi para wanita yang telah selesai menjalankan rekonstruksi payudara melalui mastektomi. Dan, ternyata jasa tato ini disambut dengan haru oleh para wanita survivor kanker itu. Para wanita menganggap ini sebagai langkah terakhir dalam proses penyembuhan mereka dari kanker.
Alvaro Quesada, artis tato yang menawarkan jasa ini secara gratis itu mengaku sering menerima ucapan terima kasih dari para survivor ini.
“Mereka sering menangis dan memeluk saya. Bagi mereka, ini adalah bagian dari terapi,” ujar tato artis 32 tahun yang biasanya akan mentato para survivor ini dengan bentuk puting yang mirip seperti aslinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Butuh waktu lama setelah operasi payudara dilakukan untuk melakukan rekonstruksi payudara baru. Waktu menunggu ini biasanya hingga penambahan jaringan saat operasi sudah membaik sehingga kulit merenggang dan ada ruang untuk para wanita ini melakukan implant payudara.
Lewat proses seperti itu, penambahan putting susu pun menjadi lebih lama lagi. Dan, itu butuh lagi satu kali prosedur operasi lagi.
“Biasanya, pada tahap seperti itu, para wanita ini sudah kelelahan,” ungkap Lorenzo Rabadan, dokter yang meminta Quesada untuk menyediakan para wanita ini pilihan alternatif selain operasi.
Dokter Rabadan juga meminta Quesada untuk melatih para staff-nya teknik mentato puting dan daerah areola.
Menggunakan pistol tato berwarna merah, Quesada menciptakan ilusi tiga dimensi puting pada payudara pasien yang telah menjalani rekonstruksi. Ia kemudian menggabungkan warna rose pink, brown sugar dan tribal black untuk meniru warna alami daerah areola.
Quesada sendiri mengalami setengah kebutaan. Badan kesehatan nasional Spanyol tidak menanggung biaya pembuatan mata palsunya, setelah ia kehilangan mata kirinya karena tumor ganas.
Bagi kebanyakan wanita survivor kanker ini, tato ini dianggap sebagai jalan keluar cepat dan tidak terlalu sakit.
“Membuat tato ini menandakan akhir perjuangan saya melawan kanker dan saya bisa melanjutkan hidup saya lagi,” ungkap Mamen Malogan, wanita 43 tahun yang didiagnosa kanker payudara pada tahun 2011 dan menyebabkan ia harus menjalani mastectomy atau pengangkatan payudara sebelah kirinya.
“Akhirnya selesai (pengobatan kankernya). Tidakkah ada yang tahu artinya jika itu artinya benar-benar telah tuntas?” terang Malogan.
(sys)