Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah ketatnya persaingan, maskapai penerbangan United Airlines memberikan layanan yang bisa dibilang mengejutkan, yaitu minuman anggur (wine) dalam menu santapan dalam kabin.
Namun saat ini, maskapai penerbangan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu sedang merasakan dilema, karena stok wine mereka sudah mulai menipis.
Menu wine tersedia sejak Desember 2016, dalam layanan yang disebut Polaris Premium Cabin Product.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari
Travel and Leisure pada Minggu (9/4), menipisnya stok wine dalam layanan itu diketahui dari surat pengumuman yang diterbitkan oleh United Airlines untuk para awak kabinnya.
“Penumpang sangat menggemari menu wine dalam layanan Polaris Premium Cabin Product. Ketertarikan penumpang akan layanan tersebut bahkan mencapai 300 persen,” tulis United Airlines.
“Kami terus berusaha menyediakan menu wine, kami membelinya dalam jumlah besar, namun terkadang kami kehabisan stok. Harap untuk mengerti akan kondisi ini,” lanjut United Airlines dalam surat pengumumannya.
Belum diketahui lebih lanjut langkah maskapai penerbangan tersebut untuk mengatasi hal tersebut.
Namun, banyak netizen yang berpendapat, kalau United Airlines memiliki dua pilihan, yaitu mengganti merk wine atau membatasi penumpang untuk mengonsumsinya sepanjang penerbangan.
Maskapai penerbangan itu memang tak mengira kalau layanan Polaris Premium Cabin Product akan sangat laku, terutama bagi penumpang penerbangan jarak jauh.
Dalam menu wine-nya, United Airlines menawarkan dua jenis wine, merah dan putih, dengan merk mulai dari 2014 Colby Red Blend, 2014 Kir-Yianni Paranga Red Blend, 2014 Robert Weil Riesling sampai 2014 La Crema Chardonnay.
Tak hanya wine, penumpang yang telah merogoh koceknya untuk layanan ini juga bisa menikmati tempat duduk yang lebih nyaman sepanjang penerbangan.
(ard)