Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah rancangan gaun dapat menjadi akses untuk memberikan suara seseorang tentang kemanusiaan. Dengan ornamen dan gambar dalam balutan gaun itu, seorang perempuan dapat menjadi salah satu agen perubahan dalam mewujudkan perdamaian.
Dilansir dari independent, siswi sekolah menengah atas asal Florida, Milan Bolden-Morris, memberikan suara politiknya dalam acara pesta sekolah atau prom night. Dia datang dengan mengenakan gaun panjang yang dihiasi wajah 15 korban kulit hitam yang tewas dalam insiden dengan polisi.
Pada bagian tengah gaun hitam tersebut, terlihat wajah seorang anak kulit hitam. Dia adalah Trayvon Martin (17) yang ditembak mati pada tahun 2012 oleh mantan penjaga lingkungan George Zimmerman di Sanford, Florida. Namun, Zimmerman dibebaskan dari kejadian tersebut.
Tak hanya Martin, terdapat juga wajah Michael Brown (18) yang ditembak dan dibunuh oleh polisi bernama Darren Wilson. Kematian Brown pun sempat menimbulkan protes keras dari masyarakat di kotanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penembakan terhadap Brown dinilai tidak beralasan. Kejadian itu terjadi di sebuah toko kelontong saat Brown berbelanja.
Selain dia, terdapat juga wajah Sandra Bland (28), seorang perempuan kulit hitam, yang ditemukan tewas gantung diri dalam penjara di Texas tahun 2015. Hal itu terjadi tiga hari pasca Bland dipenjara.
Kejadian-kejadian yang dinilai tidak manusiawi tersebut yang membuat Milan Bolden-Morris berani menggunakan gaun tersebut.
Tanpa segan, Milan Bolden-Morris mengunggah foto dirinya dengan gaun berwajah korban ke akun instragam pribadinya. Dalam keterangan fotonya, Milan berkata,"Ya, saya kulit hitam. Ya, saya berumur 17 tahun. Ya, Tuhan menggunakan saya untuk menyampaikan pesan yang besar." Pesan itu diakhiri dengan tagar #BlackLivesMatter.
"Bila seseorang kehilangan ibu, ayah atau anak dalam keadaan tidak wajar, hal tersebut seharusnya tidak diabaikan tetapi ditangani," tuturnya kepada CNN.
Diketahui, gaun tersebut dirancang oleh Terrence Torrence. Perancang itu disebut pernah membuatkan pakaian untuk rapper, Lil Kim. Karena itu, Bolden-Marris mendekatinya sehingga terwujudlah rancangan tersebut.
Torrence mengaku tersentuh dengan pesan yang disampaikan oleh Bolden-Marris ketika keinginannya itu disampaikan.
"Dengan semua pembunuhan yang sedang terjadi, saya baru saja terpukul, dia datang dan berkata 'Anda harus memasukkan ke dalam gaun. Saya ingin melukis gambar dan menuangkan cerita ke sana melalui mode saya dan saya ingin menunjukkan bahwa kami dapat menyebarkan pesan kami bukan hanya lewat poster dan selebaran tapi juga pakaian'." tuturnya.
(sys)