LAPORAN DARI BRATISLAVA

Pedas, Alasan Warga Eropa 'Takut' Makanan Indonesia

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Mei 2017 12:21 WIB
Warga Bratislava yang punya cita rasa makanan manis memang kurang akrab dengan rasa pedas. Ada rasa 'takut' yang terselip saat mencicip makanan tersebut.
Warga Bratislava yang punya cita rasa makanan manis memang kurang akrab dengan rasa pedas. Ada rasa 'takut' yang terselip saat mencicip makanan tersebut. (Foto: Peggy_Marco/Thinkstock)
Bratislava, CNN Indonesia -- Makanan Indonesia memang dikenal dengan cita rasanya yang kuat dan punya banyak bumbu. Namun beberapa makanan lainnya juga punya cita rasa pedas.

Di satu sisi, rasa makanan yang berbumbu kuat serta pedas ini akan membuat rindu. Namun bagi warga Eropa, rasa pedas dan bumbu kuat ini sedikit tak bisa diterima.

Seperti warga Eropa pada umumnya salah seorang tamu dalam Indonesian Food Tour di Sasazu restoran, Bratislava yang hadir mempertanyakan soal tingkat kepedasan makanan Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Bratislava yang punya cita rasa makanan manis memang kurang akrab dengan rasa pedas. Ada rasa 'takut' yang terselip saat mencicip makanan tersebut.

"Kami membuat makanan Indonesia di sini dengan rasa aslinya," kata chef Maxie Millian.

"Jadi kami tetap memakai cabai dan juga rempah lainnya seperti saat memasak di Indonesia karena ini masakan Indonesia autentik," katanya.

Senada dengan Maxie, Renatta juga mengungkapkan persetujuannya. Namun dia mengungkapkan bahwa sebenarnya stigma makanan Indonesia itu pedas dan 'agresif' tidak sepenuhnya benar.

"Sebenarnya tingkat pedas dalam setiap makanan itu berbeda-beda. Tidak semua makanan yang dianggap pedas itu benar-benar pedas," kata Renatta.

"Karena setiap keluarga punya resep yang berbeda bahkan untuk satu makanan yang sama, rendang misalnya. Resepnya berbeda-beda termasuk tingkat kepedasannya."

Fitri Riyanti, Kuasa Ad Interim KBRI Bratislava mengungkapkan bahwa untuk bisa merajai lidah Eropa, masakan Indonesia harus sedikit berbenah dan dimodifikasi.

"Modifikasinya bukan soal fusion. Tapi dari tingkat kepedasannya. Warga Eropa tidak bisa makan pedas, jadi harus ada sedikit penyesuaian soal ini," ucapnya.

"Jadi bisa tetap autentik tapi tidak terlalu pedas dan sesuai dengan lidah orang Eropa."

Keotentikan rasa makanan Indonesia, diungkapkan Fitri sebenarnya bisa ditandai dengan adanya santan, gula Jawa, dan kecap manis dalam sajiannya.

"Itu yang buat makanan Indonesia jadi gurih dan sedap. Semua makanan dengan bahan ini sangat disukai oleh warga Bratislava." (rah)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER