Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya kembali menyambangi markas Lion Air di Jakarta, Kamis (4/5/2017). Ini kali kedua dia ditemui Rusdi Kirana, bos LCC Low Cost Carrier Airlines, berlogo singa merah itu.
Dalam pertemuan tersebut, Lion Air melaporkan beberapa kemajuan setelah pertemuan dengan Menpar Arief sebelumnya. "Jumlah penerbangan ke Manado dari China yang sekarang menjadi 3 kali sehari, mampu mengangkut 2.400 wisman," kata Rusdi Kirana.
Namun Rusdi menyampaikan kendala, seperti jumlah hotel di Manado yang tidak mencukupi, sehingga peningkatan kapasitas penerbangan sulit dilakukan. "Jumlah 2.400 wisman merupakan jumlah maksimal, tidak cukup lagi kapasitas hotelnya," kata Rusdi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Rusdi Kirana menyarankan agar perusahaan BUMN, seperti WIKA, membangun hotel dengan bantuan dari bank-bank BUMN. "Lion Air bersedia untuk memblok dan memastikan kamar-kamar hotel tersebut dibeli Lion Group, sehingga ketersediaan pelanggan hotel dapat terjamin," tantang Rusdi Kirana.
Selain itu, Lion Air juga masih menemui kendala regulasi dari Kemenhub. Menpar Arief berjanji akan meneruskan kajian hukum dari Lion Air kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sehingga peraturan-peraturan yang banyak menghambat dapat dihilangkan.
Lion Air Group juga siap menerbangi Bandara Silangit, Danau Toba, ketika landasan sudah siap yang diperkirakan pada bulan September 2017. Maskapai yang ditunjuk adalah Batik Air, salah satu maskapai group Lion yang
full service.
Dalam kesempatan tersebut, Rusdi Kirana juga menyampaikan usulan agar ada panggung di Boulevard Manado yang menjadi tempat pertunjukan budaya setiap hari. Rusdi menyarankan ada pihak dari Kemenpar yang juga hadir di sana. Menpar pun langsung meminta Kadispar di Manado dan Sulut agar menindaklanjutinya.
Selain itu, Rusdi juga menyarankan untuk menjadikan
airport di Gorontalo Sulut
sebagai alternate station bagi Manado. Itu artinya harus menggeser dari Makassar, yang jarak tempuh dan lokasinya lebih jauh. Ini sekaligus menghidupkan pariwisata di Gorontalo.
Secara khusus Menpar Arief Yahya mendorong Lion Air Group untuk membuka rute ke Tanjung Pandan Belitung yang sudah menjadi International Airport. Malindo tertarik untuk menerbanginya dari Subang Airport Kuala Lumpur.
"Bandara Internasional Belitung sudah siap dioperasikan, silakan Lion Group masuk, dan membuka
direct flight ke Negeri Laskar Pelangi," tutur Menpar Arief.
Menpar juga mendorong Lion Air Group untuk membuka lebih banyak rute ke Bali dan Lombok dari Kuala Lumpur, serta
direct flight dari India yang saat ini belum ada.
"India sangat potensial, saat 2016 yang belum ada
direct flight saja sudah ada 300.000 wisman dari India yang datang ke Indonesia per tahun. Berarti per hari ada sekitar 1000 orang? Potensi ini belum digarap!" ungkap Arief Yahya.
Kemenpar dan Lion Air Group akan bekerja sama dalam
media placement untuk kota-kota asal wisman di India, China, dan Thailand yang diterbangi maskapai Lion Air Group.