Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai asal Amerika Serikat, United Airlines dipaksa untuk meminta maaf karena telah menerbangkan penumpang ke destinasi yang salah pada akhir April 2017 lalu.
Penumpang bernama Lucie Bahetoukilae, seharusnya terbang dari Paris, Perancis menuju Newark pada 24 April lalu. Namun, United Airlines malah menerbangkannya ke San Francisco karena kelalaian petugas check in perusahaan di bandara tersebut.
Dikutip dari Telegraph, Bahetoukilae yang tidak bisa berbahasa Inggris tidak mendapatkan notifikasi apapun baik melalui panggilan telepon maupun surat elektronik dari United Airlines, bahwa telah terjadi perubahan gerbang keberangkatan atas pesawat yang seharusnya ditumpanginya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, perubahan gerbang terjadi di menit-menit akhir keberangkatan. Selain itu, petugas bandara United Airlines tidak memeriksa boarding pass Bahetoukilae dan melarangnya menaiki pesawat yang salah.
Bahkan setelah mendarat di San Fransisco, dan petugas United Airlines menyadari telah menerbangkan perempuan tersebut ke kota yang salah, Bahetoukilae masih harus menunggu selama 11 jam penerbangan yang mengantarnya ke bandara tujuannya.
Kepada ABC7, keponakan Bahetoukilae bernama Diane Miantsoko menyebut setelah kejadian itu, United Airlines hanya melayangkan permintaan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
"Ini bukan masalah uang. Tetapi saya mempermasalahkan mengapa United Airlines tidak memberi sanksi serius kepada pegawainya yang lalai," tegas Miantsoko, dikutip Selasa (9/5).
Insiden salah rute penerbangan ini terjadi hanya berselang beberapa waktu setelah United Airlines membuat heboh bisnis aviasi karena menyeret turun seorang penumpang karena pesawat yang dinaikinya sudah tidak memiliki kursi kosong karena kesalahan overbooked.
Pria bernama David Dao akhirnya menyetujui tawaran ganti rugi dari maskapai tersebut sebagai tanda permintaan maaf.
(ard)