Perupa Dilibatkan dalam Pentahelix Pariwisata

adv | CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2017 14:43 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya berujar jika seniman merupakan komponen penting dalam sinergi Pentahelix untuk memajukan pariwisata.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya berujar jika seniman merupakan komponen penting dalam sinergi Pentahelix untuk memajukan pariwisata. Faktanya, salah satu karya seniman pernah terjual dengan harga yang wah dalam sebuah acara pelalangan.

Karya tersebut adalah lukisan berjudul Piringan Berlubang dengan Lempengan Bersisa Emas karya pelukis Ahmad Sadali. Lukisan bertarikh 1977 itu terjual dengan harga Rp 600 juta. Almarhum Sadali merupakan pelukis abstrak senior lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Perupa Dilibatkan dalam Pentahelix Pariwisata
Arief Yahya mengatakan hal itu ketika menghadiri acara lelang lukisan untuk penggalangan dana pembangunan Salman Hospital di Ciputra Artpreneur Gallery, Ciputra World Jakarta Selatan, Minggu (7/5/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara amal itu berhasil mengumpulkan dana Rp 1,3 miliar. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk membangun Salman Hospital di Kabupaten Bandung.

Saat berpidato di acara itu, Arief Yahya mengatakan, kini kerja sama Pentahelix menjadi rumus penting dalam pengembangan pariwisata. Selain itu juga berguna untuk menjangkau kalangan perupa.

"Pentahelix dalam pariwisata bisa juga diaplikasikan dalam pengembangan seni rupa,” ujar menteri yang juga insinyur alumnus ITB itu.

Terlihat hadir di acara itu Ketua Umum YPM Salman ITB Syarif Hidayat, Ketua IA ITB 81 Arlan Septia, serta Rina Ciputra Sastrawinata selaku presiden direktur Ciputra Artpreneur.

Arief Yahya memang getol menerapkan rumus Pentahelix dalam pariwisata. Rumus itu melibatkan kalangan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media.

Istilah rumus Pentahelix juga dikenal dengan rumus ABCGM, yakni academicianbusinesscommunitygovernment, dan media.

Arief Yahya juga menegaskan, acara lelang seperti ini harus didukung dengan peliputan media. “Karena persepsi media lebih kuat daripada kenyataan,” ujarnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER