The World, Kota Terapung Tempat Berkumpulnya Para Miliuner

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2017 01:18 WIB
CNN Travel mencatat The World sebagai kapal pesiar terbesar dan paling mewah yang ada di bumi dengan 165 apartemen mewah diatasnya.
CNN Travel mencatat The World sebagai kapal pesiar terbesar dan paling mewah yang ada di bumi dengan 165 apartemen mewah diatasnya. (Screenshoot via edition.cnn.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berlayar di atas kapal pesiar mewah bukan hal yang baru bagi masyarakat kelas atas dunia. Namun memiliki satu unit rumah di atas 'kota terapung' bernama The World dan berkeliling dunia di atasnya, tentu menciptakan sensasi tersendiri bagi para konglomerat berkantong tebal.

CNN Travel mencatat The World sebagai kapal pesiar terbesar dan paling mewah yang ada di bumi. Kapal berukuran 644 kaki dilengkapi dengan berbagai fasilitas premium yang tidak murah. Antara lain lapangan tenis terbaik di dunia, spa seluas 7 ribu kaki persegi dan pusat kebugaran, dan koleksi anggur 12 ribu botol.

"Kapal ini telah mengunjungi 1.213 pelabuhan dan berlayar 641 ribu mil laut," ujar Jenni Marsh, penulis artikel tersebut, dikutip Selasa (9/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun ini saja, The World telah melakukan ekspedisi ke dua wilayah paling terpencil di bumi yaitu Laut Ross, di Antartika, dan Melanesia, dekat New Guinea.

Uniknya, 12 dek berisi kompartemen mewah yang dipanggul The World tidak bisa disewa. Namun harus dibeli oleh para peminatnya.

"Setidaknya ada 165 apartemen mewah di atas kapal yang dijual mulai dari US$3 juta untuk tipe studio dan US$15 juta untuk apartemen tiga kamar," kata Marsh.

Bahkan, untuk bisa naik ke kapal tersebut, Anda harus memiliki undangan yang dikirim khusus dari salah satu penghuni yang merupakan kolega Anda.

The World pertama kali berlayar 15 tahun lalu. Lillian Veri, salah seorang pemilik apartemen di The World selama 10 tahun terakhir menuturkan awalnya kapal itu sebagian dimiliki oleh beberapa hotel.

Ia menjelaskan, dek ke enam di kapal tersebut awalnya bisa dipesan untuk kamar hotel. Di mana pendapatan sewa digunakan para pemilik untuk mensubsidi operasional kapal tersebut.

Pada tahun 2003, model bisnis The World berubah. Manajemen perusahaan memutuskan untuk tidak menyewakan satu pun apartemen kepada turis dadakan. Hanya penghuni yang super kaya bisa naik ke kapal dan memiliki apartemen di atasnya.

Semua warga yang tinggal di The World merupakan pengacara kondang, dokter, arsitek, sampai pengusaha besar. Di mana semuanya merupakan pemegang saham yang bisa menentukan rute kapal setiap tahun.

Pada tahun 2006, semua apartemen di The World telah terjual habis. (ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER