Jakarta, CNN Indonesia --
Lima pasangan gubernur dan wakil gubernur hasil Pilkada Serentak 2017 dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (12/5/2017) lalu. Salah satunya adalah Gubernur dan Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman dan Abdul Fatah.
Ditemui usai pelantikan, Erzaldi memaparkan target Babel dalam pengembangan sektor pariwisata daerah. Erzaldi mengungkapkan, ia ingin melanjutkan dua KEK tambahan di Pulau Bangka, yaitu KEK Tanjung Gunung dan KEK Sungai Liat. Keduanya sudah masuk dalam RPJMN.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menetapkan satu proyek strategis nasional di sektor pariwisata di Babel, yakni KEK Tanjung Kelayang. Proyek ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena KEK Tanjung Kelayang masih ada sedikit kendala masalah tanah. Jadi jangan sampai menunggu ini selesai dulu masalahnya baru membangun yang lain. Kami berusaha meyakinkan pemerintah untuk dua KEK di Bangka," katanya.
Pihaknya akan berkoordinasi lagi dengan pemerintah pusat terutama Kementerian PUPR tentang kelanjutan pembangunan infrastruktur di KEK Tanjung Kelayang yang sempat tertunda karena masalah tanah.
Selain itu, PR utama pariwisata Babel adalah menetapkan segmen pasar. Singapura dan Malaysia ditetapka Erzaldi menjadi pasar utama pariwisata Babel.
"Sektor pariwisata ini kami harus pelajari dan betul-betul menentukan segmen mana yang harus diarahkan," ujar Erzaldi.
Erzaldi menambahkan, ia tak mau hanya mengundang wisatawan ke Babel, tetapi juga mengetahui keinginan dan harapan wisatawan terhadap Babel. Maka harus dilakukan penelitian mengenai arah pengembangan pariwisata Babel.
"Untuk pariwisata, kami harus memosisikan diri di segmen internasional. Tentu ada fasilitas yang lebih tinggi juga. Kalau fasilitas lebih tinggi, orang lokal pasti ke sana. Di samping tujuan sebenarnya untuk menarik wisatawan dari luar, terutama Malaysia dan Singapura,” paparnya.
Selain menetapkan segmen pasar bertaraf internasional, Ezraldi juga ingin memancing wisatawan nusantara yang selama ini cenderung berwisata ke Singapura dan Malaysia.
"Begitu juga dengan Jakarta, kami harus memosisikan diri, memancing orang Jakarta
weekend ke Babel,
alternative weekend. Memosisikan sebagai segmen internasional ini sebetulnya hanya
gimmick bagaimana mengundang wisatawan domestik sembari memancing wisman," tambahnya.