Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian baru memperingatkan risiko wanita hamil alami diabetes gestational menjadi lebih tinggi jika ia sering terpapar oleh udara panas.
Dilansir dari
Deccan Chronicle, peneliti dari Rumah Sakit St Michael di Kanada mendapati jika jumlah penderita diabetes gestational bertambah dari 4,6 menjadi 7,7 persen di antara para wanita yang terpapar dengan udara atau cuaca panas, di atas 24 derajat celcius.
Mereka memeriksa 555.911 proses kelahiran dari 396.828 wanita dalam kurun waktu 12 tahun. Semua wanita ini tinggal di Toronto.
Namun, sebagian wanita ini hamil pada saat temperatur cuaca menghangat dan sebagian lainnya saat temperatur cuaca lebih dingin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti mencari korelasi antara temperatur udara selama 30 hari menjelang proses pengecekan diabetes gestational di trimester kedua dengan kemiripan diagnosis gestational diabetes.
Prevalensi atau jumlah pengidap diabetes gestational mencapai 4,6 persen di antara wanita yang terpapar dengan suhu cuaca dingin yang berkisar di bawah minus 10 derajat celsius dalam periode 30 hari sebelum menjalankan pengecekan diabetes gestational.
Para peneliti menambahkan jika angka ini bertambah hingga 7,7 persen di antara wanita hamil yang terpapar dengan suhu udara yang lebih panas.
Penelitian yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal ini juga mendapati setiap 10 derajat celsius kenaikan dalam temperatur, kemungkinan wanita mengidap diabetes akan bertambah 6 hingga 9 persen.
“Banyak yang menganggap berada di temperatur yang panas, wanita dapat keluar rumah lebih banyak dan menjadi lebih aktif sehingga bisa membantu mereka menjaga berat badan mereka saat kehamilan. Namun, tanpa disadari hal ini justru mengekspose pada diabetes gestational,” terang Gillian Booth dari Rumah Sakit St Michael.
“Namun, penelitian baru ini cocok dengan pola yang sudah kita ekspektasi. Justru terpapar oleh udara yang lebih dingin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, dengan menghidupkan lemak tipe pelindung yang disebut jaringan adipose cokelat,” tambah Booth.
(sys)