Inspirasi Busana Ramadan dari Empat Desainer Lokal

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Rabu, 24 Mei 2017 12:27 WIB
Itang Yunasz, Ella Brizadly, Dhara, serta Lusi dan Yana (label Nalini) menampilkan rancangan busana muslimnya dalam trunk show bersama di Jakarta.
Itang Yunasz, Elle Brizadly, Dhara, serta Lusi dan Yana (label Nalini) menampilkan rancangan busana muslimnya dalam trunk show bersama di Jakarta. (Itang Yunasz/Foto: CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dari koleksi yang didominasi gamis, kaftan dan gaun panjang yang longgar, empat desainer busana muslim menampilkan gagasan dan rancangan busana mereka menjelang bulan puasa.

Selain pemilihan warna lembut yang kini populer, keempat desainer juga memberi pilihan alternatif akan busana terpisah yang bisa dipadu padan. 

Keempat desainer tersebut yakni Itang Yunasz, Ella Brizadly, Dhara, serta Lusi dan Yana yang menggawangi label Nalini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rancangan busana muslim mereka tampil dalam ajang Trunk Show yang digelar di New Playground Department Store Kemang Village, Jakarta Selatan, Selasa (23/5).

Meski berhalangan hadir, desainer Itang Yunasz menampilkan rancangan yang ia beri tema Nirmala. Koleksinya beragam dari mulai gamis, jaket, vest, gaun panjang, rok, blus dan celana berbahan Songket Palembang. Kali ini ia menggunakan bahan chiffon silk, lace dan jersey.

Keunikan dari rancangan Itang terletak pada motif dan warna di setiap rancangannya. Dia menggunakan pewarna alami seperti daun jati, limbah gambir, daun pancar untuk menghasilkan warna hijau.

Saat Itang memberikan penampilan seperti pakaian gamish pada umumnya, Dhara justru memberikan hal berbeda.

Perempuan yang pernah menjabat sebagai redaktur mode dan kecantikan di salah satu majalah perempuan itu menampilkan 13 busana muslim dalam koleksi yang ia beri tema Sweet Ramadhan.

Tema itu, Dhara mengatakan, sebagai citra dari karakter perempuan Indonesia yang anggun. "Memang sesuai dengan karakter orang Indonesia yang anggun. Saya sendiri terinspirasi dari para perempuan sendiri karena mereka sudah sadar tampil yang baik," ujarnya.

Inspirasi Busana Ramadan dari Empat Desainer LokalKoleksi Dhara. (Foto: CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Koleksinya pun menggunakan padupadan wastra tradisional nusantara seperti tenun. Meski demikian, tenun tersebut tidak dibuat dengan mesin. Untuk kainnya, dia menggunakan kain viscose, dobi dan lace.

Koleksi Dhara dominan menggunakan merah, merah marun, hitam, putih, hijau dan coklat. Namun, pakaian tersebut mungkin akan terlihat sangat formal. Maka itu, seseorang harus menyesuaikannya dengan tempat dan tema untuk berkumpul.

Lain Dhara, lain juga Ella Brizadly. Garis Lurus menjadi tema yang digunakannya. Hal itu untuk menandakan ketenangan, kekuatan dan kemegahan.

"Untuk bahan, saya menggunakan katun linen. Meski mudah lecek tapi dia menyerap keringat, hal itu berbeda dengan sutra. Makanya saya tidak memilih sutra karena perawatannya pun tidak mudah," tuturnya.

Pakaian koleksi Ella memang terlihat cocok pada anak muda dan fleksibel dapat digunakan dalam beragam acara.

Inspirasi Busana Ramadan dari Empat Desainer LokalKoleksi rancangan Ella Brizadly. (Foto: CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Tidak hanya menampilkan rancangan busana, desainer Lusi dan Yana yang tergabung dalam label Nalini justru meluncurkan koleksi tas mereka.

"Kami membuatnya dengan memperkenalkan kain tenun bulu warna-warni Garut yang dikombinasikan dengan tenun ikat Nusa Tenggara Timur, Bali hingga Songket Palembang," ucapnya.

Tas tersebut memang bisa dikatakan berada di jalur aman. Hal itu karena tas-tas itu dapat digunakan di beragam acara dari formal hingga non formal. Bentuk tas yang mayoritas kotak itu pun terlihat sederhana. Keindahan tenun pun menjadi salah satu keunggulannya.

Inspirasi Busana Ramadan dari Empat Desainer LokalKoleksi label Nalini. (Foto: CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
(rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER