Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap tahunnya, umat muslim selalu dihadapkan dengan pilihan tanggal pertama untuk mulai menjalankan ibadah puasa. Pilihan tersebut biasanya datang dari pemerintah, Nadhlatul ulama hingga Muhammadiyah.
Jika yang terjadi seperti ini, apa yang sebaiknya umat muslim lakukan? Cnnindonesia.com menyempatkan diri bertanya langsung kepada warga dan jawabannya pun beragam. Ada yang memilih yang ditentukan pemerintah, adapula yang meyakini akan keyakinan diri sendiri, bahkan ada yang menyebut bahwa hari Jumat merupakan hari baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tayangan TAJIL (Tanya Jawab Seputar Islam) yang ditayangkan Cnnindonesia.com setiap pukul empat pagi selama bulan Ramadan, KH Maman Imanul Haq selaku Ketua Lembaga Dakwah PBNU memberikan jawabannya yang bijak. Dalam program TAJIL ini pula, KH Maman Imanul Haq membagi jawaban lainnya seputar puasa, setiap harinya selama bulan Ramadan.
Cara Memilih Hari Pertama PuasaDari sekian banyak umat muslim yang bertanya perihal memilih hari pertama puasa, KH Maman Imanul Haq mengatakan bahwa ketentutannya harus melihat bulan.
Ketentuan melihat bulan ini ada yang dilakukan oleh pemerintah, Nadhlatul Ulama hingga Muhammadiyah. Semua ketentuan ini kembali lagi harus datang dari ormas aatau institusi keagamaan yang memiliki kompetensi dalam puasa itu sendiri.
Ia juga menambahkan soal ketentuan mana yang harus diikuti. Semua itu dikembalikan pada keyakinan diri masing-masing.
Jika ada yang memilih hari puasa yang paling ujung atau terakhir ramadan lalu mengambil hari raya lebaran yang paling awal, hal tersebut menjadi tidak bijak.
Pada dasarnya, ibadah puasa harus didasari oleh keyakinan dan nilai keikhlasan dari setiap umat.
[Gambas:Video CNN] (frt/frt)