Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu keindahan ibadah saat memasuki bulan Ramadan adalah umat muslim dapat memperbanyak pahala dengan melakukan ibadah-ibadan tambahan seperti salat Tarawih dan mendengarkan Tausiyah setiap harinya. Momen ini hanya didapatkan saat berada di bulan Ramadan dan menjadi salah satu kesempatan umat muslim untuk memperbanyak ilmu.
Adakalanya, seseorang harus melakukan pekerjaan ataupun aktivitas lain sehingga tidak sempat melakukan salat Tarawih di masjid, sehingga ia hanya bisa melakukan di rumah. Bagaimana hukum dari hal tersebut?
CNNindonesia.com menyempatkan diri bertanya langsung kepada warga dan jawabannya pun beragam. Sebagian besar berpendapat bahwa salat Tarawih boleh saja dilakukan di rumah jika tidak dapat dilakukan di masjid. Adapula yang berkata jika dilakukan di masjid, ibadahnya terasa lebih afdal atau diutamakan.
Dalam tayangan TAJIL (Tanya Jawab Seputar Islam) yang ditayangkan CNNIndonesia.com setiap pukul empat pagi, KH Maman Imanul Haq selaku Ketua Lembaga Dakwah PBNU memberikan jawabannya yang bijak. Dalam program TAJIL ini pula, KH Maman Imanul Haq membagi jawaban lainnya seputar puasa, setiap harinya selama bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KH Maman memaparkan bahwa pada dasarnya, hukum dari salat Tarawih adalah sunah, bukan wajib seperti salat lima waktu.
“Bisa dilakukan di masjid, di musala, di rumah atau dimanapun,” terangnya. Namun jika dilakukan di rumah, memang ada nilai-nilai intrinsik yang diabaikan, berbeda dengan saat diterapkan di masjid.
Saat menunaikan salat Tarawih di masjid, selain mendapatkan pahala dari salat itu sendiri, seseorang juga bisa melakukan silaturahmi, mendengarkan tausiyah yang bermanfaat untuk menambah ilmu, serta menjadi salah satu bentuk interaksi sosial yang mungkin diabaikan selama di luar bulan Ramadan.
“Ramadan bukan hanya untuk mendapatkan pahala personal, tapi Ramadan adalah upaya untuk meningkatkan intensitas sosial,” ungkapnya. Jadi meskipun seseorang berlomba-lomba meningkatkan pahala untuk diri sendiri, bisa jadi ia melupakan bahwa dirinya adalah makhluk sosial dan disinilah kesempatan untuk meningkatkan nilai tersebut.
Ia menambahkan pula bahwa salat Tarawih bisa dilakukan di rumah, namun tetap mengajak untuk ramai-ramai salat Tarawih di masjid. Pahalanya pun berlipat ganda, dimulai dari pahala beribadah secara berjamaah, pahala bersilaturahmi dengan umat muslim lainnya serta yang terakhir adalah mendapatkan tambahan ilmu dari tausiyah yang berguna untuk meningkatkan kualitas diri.
Jadi sebelum menilai orang yang memutuskan untuk melakukan salat Tarawih dimanapun, ketahuilah dahulu dasar hukumnya dan kelebihan dari manfaat maupun nilai-nilainya.
Demikianlah pandangan yang disampaikan oleh KH Maman Imanul Haq. Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga puasa kita berguna bagi kehidupan dan diterima oleh Allah.
[Gambas:Video CNN] (rsa/rsa)