Kulit Ikan Dapat Atasi Luka Bakar

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2017 02:38 WIB
Sejumlah peneliti di Brazil baru-baru ini melakukan eksperimen untuk pengobatan luka bakar dengan menggunakan kulit ikan tilapia.
Sejumlah peneliti di Brazil baru-baru ini melakukan eksperimen untuk pengobatan luka bakar dengan menggunakan kulit ikan tilapia. (Foto: REUTERS/Paulo Whitaker)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah peneliti di Brasil baru-baru ini melakukan eksperimen untuk pengobatan luka bakar. Mereka menggunakan kulit ikan tilapia. Hal ini nampak tak biasa tapi mereka mengatakan terapi ini bisa mengurangi rasa sakit korban luka bakar dan memangkas biaya pengobatan.

Dilansir dari NBC News, peneliti dari Federal University of Ceara di Brasil utara menemukan, kulit ikan tilapia punya kandungan pelembab, kolagen dan tahan terhadap penyakit dibanding kulit manusia dan bisa jadi pengobatan bagi luka bakar.

Selain itu, Ikan tilapia banyak tersebar di sungai-sungai dan tambak ikan warga, yang mana ikan ini banyak diminati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penggunaan kulit ikan tilapia pada luka bakar belum pernah terjadi sebelumnya. Kulit ikan biasanya dibuang, sehingga kami menggunakannya untuk sesuatu yang lebih berguna," ujar profesor Universitas Ceara, Odorico de Morais seperti dikutip dari NBC News, akhir pekan lalu.


Peneliti Brasil berkata, luka bakar akan sembuh dalam beberapa hari dengan terapi kulit ikan ini. Terapi ini juga mengurangi rasa sakit pasien selama pengobatan.

Umumnya, pengobatan luka bakar menggunakan kulit babi beku dan bahkan jaringan tubuh manusia untuk menjaga kelembaban dan memungkinkan adanya transfer kolagen, yakni protein yang membantu proses penyembuhan luka bakar.

Namun, rumah sakit umum di Brasil kekurangan pasokan 'obat' tadi. Luka bakar pada pasien harus dibalut dengan perban dan diganti secara rutin. Hal ini menimbulkan rasa sakit bagi pasien.

Sebelumnya, teknisi laboratorium universitas membersihkan kulit ikan dengan zat sterilisasi dan dikirim ke Sao Paulo untuk diradiasi agar virus hilang sebelum dikemas dan dibekukan. Peneliti berkata, setelah melewati proses tadi, kulit ikan dapat bertahan hingga dua tahun, tanpa meninggalkan bau amis ikan.

Montir mobil, Antonio Janio mengalami luka bakar pada lengannya saat terjadi kebocoran gas solder. Dia berkata, terapi kulit ikan tilapia lebih efektif daripada perban yang harus diganti dua hari sekali. Kulit ikan mengandung kolagen tipe 1, dengan kelembaban yang terjaga lebih lama daripada kasa, dan tak perlu diganti berkali-kali.


Kulit ikan langsung ditempelkan pada luka bakar lalu dibalut dengan perban tanpa salep atau krim apapun. Setelah 10 hari, dokter akan membuka perban. Kulit ikan yang kering dan sudah tidak melekat pada luka bakar, dapat diambil.

"Menggunakan kulit ikan tilapia. Ini menakjubkan. Tak ada rasa sakit. Anda tak perlu obat. Dalam kasus saya, saya tak perlu itu, syukurlah," kata Antonio.

Odorico mengatakan, terapi dengan ikan tilapia memangkas biaya pengobatan hingga 75 persen daripada dengan penggunaan salep sulfadiazine. Ikan ini murah dan mudah didapat di Brasil. Para peneliti berharap terapi akan tersedia secara komersil dan mendorong bisnis untuk menjadikan kulit ikan tilapia sebagai terapi pengobatan medis. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER