Jakarta, CNN Indonesia -- Kota Den Haag di bagian Barat Belanda menjadi bagian sejarah dari Perang Dunia II. Pasalnya Pemimpin Nazi Adolf Hitler pernah membangun kota bawah tanah di Den Haag yang menjadi markas bagi 3.300 tentara Schutzstaffel (SS) dalam upayanya menaklukkan Eropa.
Beberapa dekade setelah pendudukan Nazi berakhir, para arkeolog dan pemerhati militer di Belanda tertarik untuk melakukan pekerjaan restorasi menjadikan kota bawah tanah Nazi tersebut sebagai objek wisata.
Dikutip dari
Travelers Today, kota bawah tanah Nazi yang terbilang rahasia tersebut diketahui keberadaannya pertama kali oleh Scheveningen Atlantic Wall Foundation, yang menemukan 500 bunker utuh bekas digunakan para tentara SS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Scheveningen Foundation juga menemukan 900 bangunan militer yang dibangun dari 100 ribu meter kubik beton bertulang di sekitarnya.
Dalam catatan sejarah, bangunan tersebut dikerjakan pada tahun 1942 oleh warga Belanda yang dijadikan budak oleh Nazi dengan rancangan insinyur Jerman. Dalam rencana Hitler, kota bawah tanah Den Haag akan terhubung dengan dua titik lain di Norwegia dan Perancis yang dijulukinya tembok Atlantik.
Hitler membangun terowongan dan kota tersebut sebagai cara untuk bersembunyi dari serangan pasukan Sekutu.
Selain bunker dan terowongan yang menjadi kota tempat tinggal ribuan pasukannya, Hitler juga melengkapi tempat tersebut dengan pertokoan dan fasilitas spa.
Kini, wisatawan mancanegara yang berlibur ke Den Haag bisa menyusuri terowongan dan bunker bekas Nazi tersebut sebagai objek wisata museum di tepi pantai.
Tempat tersebut juga menjadi pengingat atas gugurnya ribuan warga Belanda yang dipaksa membangun kota bawah tanah demi mewujudkan ide gila Hitler yang ingin memiliki tembok Atlantik.