Kesalahan Diet Dapat Membahayakan Kesehatan

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jun 2017 21:15 WIB
Kesalahan dalam melakukan program diet justru membahayakan kesehatan, dan bisa jadi mengakibatkan kerusakan permanen pada tubuh.
Kesalahan dalam melakukan program diet justru membahayakan kesehatan, dan bisa jadi mengakibatkan kerusakan permanen pada tubuh. (Foto: Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuan biasanya ingin memiliki tubuh langsing dan menawan. Untuk mewujudkan hal itu, mereka rela untuk diet ketat supaya berat badan turun drastis.

Namun, kebanyakan perempuan justru melakukan diet dengan cara yang salah. Saat itulah, sejumlah penyakit sudah siap untuk menerjang dan menikmati organ tubuh mereka.

Menurut Ahli Gizi dan Olahraga, Jansen Ongko, sejumlah kesalahan dalam melakukan diet dapat membuat seseorang terkena penyakit permanen seperti pertumbuhan terhambat, liver, malnutrisi, osteoporosis, gangguan sistem pencernaan hingga gagal jantung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jansen mengatakan, malnutrisi yang dialami seseorang bisa berupa kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan. Seseorang yang kelebihan berat badan sangat dimungkinkan hanya memiliki lemak berlebih. Yang dimaksud mal nutrisi tersebut adalah asupan gizi seseorang yang belum tentu terpenuhi.


"Jika seseorang salah diet bisa sebabkan kena penyakit yang sifatnya permanen. Seperti contoh, seseorang diet hingga kekurangan vitamin tertentu seperti vitamin A yang akhirnya menyebabkan katarak," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/6).

Diet, kata Jansen, adalah mengatur pola makan. Namun, kebanyakan orang justru menilai diet merupakan cara untuk mengurangi porsi makan yang masuk dalam tubuh.

Menurut Jansen, ada sejumlah kesalahan yang sering dilakukan seseorang saat diet. Pertama, menyalahkan nasi putih sebagai salah satu penyebab kegemukan. Hal itu menjadi salah satu kesalahpahaman yang sudah menyebar di masyarakat.

Padahal, nasi putih merupakan asupan karbohidrat yang dibutuhkan oleh seseorang. Faktor kegemukan seseorang sebenarnya diakibatkan karena kelebihan makan. Meski menghindari nasi putih, tetapi diet tidak akan berhasil jika tetap memakan goreng-gorengan dan memakan makanan lain melebihi porsinya.


"Bandingkan dengan masyarakat Jepang. Jika nasi putih memang menyebabkan kegemukan, kenapa masyarakat Jepang yang setiap hari makan nasi putih tidak ada yang mengalami kegemukan?" ucapnya.

Kesalahan kedua, kata Jansen, luput akan asupan kalori. Seseorang memang dapat mencapai berat badan ideal tanpa memahami seberapa penting kalori yang masuk dan keluar. Namun, hal tersebut tidak baik untuk tubuh sebagai salah satu sumber energi.

Kesalahan ketiga, Jansen mengatakan, makan terlalu sedikit. Dia mencontohkan, seseorang biasanya lebih memilih untuk makan sekali dalam sehari.

"Kebanyakan orang melewatkan sarapan, kalau sudah kebiasaan tidak apa-apa. Namun, biasanya mereka akan makan banyak sekali ketika siang," tuturnya.


Kesalahan keempat, Jansen mengatakan, seseorang biasanya malas. Menurut Jansen, seseorang tidak boleh mengandalkan perubahan pola makan saja tetapi harus dibarengi dengan gerakan tubuh. Berkeringat, kata Jansen, dapat mengurangi kalori atau lemak yang ada dalam tubuh.

Selain itu, Jansen mengatakan, penggunaan obat diet juga dapat menggagalkan diet. Kandungan dalam obat tidak dapat menghilangkan kalori. Padahal, kalori akan berkurang jika seseorang mau bergerak atau berolahraga.

Untuk itu, Jansen mengatakan, seseorang harus menerima asupan karbohidrat yang disesuaikan dengan aktivitas fisik, asupan protein tidak boleh kurang dari 0,8 x berat badan, tubuh harus menerima lemak sehat dan olahraga. (rah)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER