David Beckham Cium Bibir Anak Jadi Viral, Psikolog Bicara

Ferdy Thaeras | CNN Indonesia
Senin, 05 Jun 2017 15:55 WIB
Interaksi di area intim seperti bibir sulit diterima, meski dilakukan orangtua pada anak. Karena, bibir adalah area privat seseorang sehingga banyak tak setuju.
Interaksi di area intim seperti bibir sulit diterima, meski dilakukan orangtua pada anak. Karena, bibir adalah area privat seseorang sehingga banyak tak setuju. (Foto: REUTERS/Andrew Kelly)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap foto yang diunggah para selebriti dunia tentu memancing respon baik postif maupun negatif. Terlepas dari niat baik dari sang selebriti, selalu saja ada komentar yang menghampiri di akun media sosial milik mereka.

Hal ini terjadi pada pesepakbola David Beckham yang beberapa waktu lalu mengunggah foto bersama putrinya, Harper Beckham di Instagram. Dalam foto tersebut terlihat David sedang mencium bibir putrinya yang berusia lima tahun itu. Keduanya tampak saling memejamkan mata dalam latar belakang terpaan sinar matahari.

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto yang diketahui berlokasi di Tanzania itu memiliki keterangan 'ciuman untuk ayah' dengan emoticon jantung di sebelahnya. Sebanyak 2 juta pengikut akun Bekcham memang menyukai foto tersebut tetapi, tidak sedikit juga orang yang mengkritiknya. Perdebatan itu menyoalkan tentang tingkat kasih sayang orang tua kepada anaknya.

Hingga artikel ini dibuat, foto tersebut sudah menerima komentar sebanyak 6,900 komentar. Ada yang memuji, adapula yang mengkritik dan tidak membolehkan.


CNNIndonesia.com pun bertanya kepada para psikolog untuk mengetahui lebih dalam apakah sebenarnya hal ini diperbolehkan atau tidak. Pendapat pertama diberikan Kasandra Putranto. Hal ini menurutnya jangan dilakukan.

“Kalau di Barat sudah biasa karena beda budaya dengan kita. Selama tidak pakai nafsu boleh-boleh saja,” ujar Kasandra via pesan instan, di Jakarta, pada Senin (5/6).

"Jadi bagaimana orangtua mengajarkan pendidikan seksual pada anak juga penting. Semua dikembalikan lagi kepada orangtuanya," tambahnya.

Dari sisi anak, mungkin jika masih di bawah 10 tahun tidak apa-apa, tapi jika sudah beranjak dewasa, pasti anak perempuannya sendiri yang menolak.


Dihubungi terpisah, psikolog Mira Amir memaparkan bahwa interaksi di area intim seperti bibir meskipun dilakukan oleh orangtua kepada anak sulit diterima, karena bibir adalah area privat seseorang sehingga tidaklah heran banyak komentar yang tidak setuju.

“Ada banyak cara bagi orangtua untuk menunjukkan kasih sayangnya selain mencium bibir, seperti mengelus punggung, mencium dahi atau pipi, berkomunikasi dan mendengarkan dengan baik contohnya,” ujarnya menjelaskan pada CNNIndonesia.com, pada Senin (5/6).

Mira menambahkan bahwa dalam kasus Beckham, ada poin sensasi yang diciptakan oleh keluarga selebriti, yakni menampilkan sesuatu yang tidak lazim kepada publik. Hal ini terasa biasa bagi Beckham karena mereka dalam lingkungan selebritas, sedangkan jika anaknya mulai terpapar komunitas yang berbeda, ia akan merasakan norma-norma yang berbeda.

Di Indonesia sendiri, Mira menemukan lebih banyak hal yang sebaliknya terjadi, yakni banyak ibu yang memperlakukan putranya yang masih remaja seperti sosok pacar. Rasa tidak ingin kehilangan putranya yang ia asuh sejak kecil membuat seorang ibu meminta putranya untuk selalu menemaninya.

Mira mengingatkan kembali bahwa dalam memberikan wujud kasih sayang antara orangtua kepada anak yang berbeda gender harus ada batasan. Bentuk afeksi dan kasih sayang masih bisa diterjemahkan lewat pelukan tanpa harus menyentuh area intim seperti bibir. (frt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER