Jakarta, CNN Indonesia -- Celebrity chef sekaligus pembawa acara, Anthony Bourdain rupanya mengagumi kuliner khas Filipina, sisig. Dia yakin, sajian ini akan mengawali pengakuan masyarakat dunia akan kuliner Filipina.
Sisig adalah sajian khas Filipina, khususnya di Provinsi Kapampangan yang terbuat dari kepala dan hati babi. Resep sisig bisa berbeda di tiap kota, bahkan kadang beda keluarga, beda pula resepnya. Namun umumnya, ia menggunakan bumbu calamansi atau sejenis sitrus khas Filipina dan cabai merah.
"Orang Amerika dan selera Amerika mulai benar-benar tertarik... Saya rasa makanan Filipina tertentu punya kemungkinan lebih untuk ambil bagian (dalam kuliner dunia) lebih cepat dari yang lain," ujar Anthony seperti dikutip dari
CNN, Jumat (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anthony memuji sajian ini sebagai "sajian paling bersinar, wakil paling menjanjikan." Ia menambahkan, sisig begitu sempurna untuk memenangkan hati dan pikiran dunia secara keseluruhan. Bahkan, ia menyebut sisig sebagai sajian kasual, mudah disantap dan sajian yang tepat dinikmati bersama bir.
"Saya pikir makanan ini paling memungkinkan untuk meyakinkan orang-orang yang belum pernah menyicipi kuliner Filipina, sehingga mereka mungkin mau melihat lebih jauh dan menyelidiki lebih lanjut di balik sisig. Saya pikir itu yang akan langsung mengena," kata pembawa acara Parts Unknown di CNN ini.
Ia pun meyakini sisig akan punya tempat di pasaran. Pria yang terkenal berkat petualangannya di tempat-tempat eksotis untuk menemukan kuliner menarik di sana juga menuturkan street food atau jajanan pinggir jalan mungkin adalah sektor paling menarik dari makan.
"Beberapa komunitas lebih banyak bersaing untuk melakukan ekspansi dalam street food. New York sangat terbata-bata dalam hal ini. Sehingga kesempatan untuk melakukan ini sudah dilakukan oleh Singapura, dan membawa mereka jadi pusat penjaja yang menawarkan hal-hal menjanjikan," imbuhnya.
Selain menyebut hidangan Filipina adalah "sedang berkembang", ia juga menyebut makanan Filipina "diremehkan." Ia menunjukkan, bahwa orang Filipina mampu mengasimilasi dan membuat hidangan jadi bercita rasa "Amerika" dengan sangat mudah dan cepat.
"Saya rasa orang Filipina merangkul Amerika dan dirangkul Amerika dengan cara yang mungkin tak dilakukan kultur lain. Mungkin orang Filipina di Amerika meremehkan hidangan mereka sendiri. Mereka biasa diejek karena balut (makanan khas Filipina berupa rebusan telur itik yang sudah ada embrionya)," ungkap Anthony.
Ia berharap makanan Filipina akan melejit seperti makanan Korea yang sudah 'mewabah' lebih dari satu dekade lalu.
(rah)