Jakarta, CNN Indonesia -- Bali Beyond Travel Fair (BBTF) 2017, yang resmi digelar 7-11 Juni 2017 di Nusa Dua Bali Convention Center (NDBCC) Bali akan segera bertransformasi. Ajang pertemuan ratusan penjual (
sellers) dan pembeli (
buyers) dari luar negeri dan sejumlah daerah di Indonesia ini akan dijadikan
travel fair tingkat dunia.
Dalam keterangan tertulis Kemenpar, Sabtu (10/6/2017), Kans BBTF 2017 digiring berkelas internasional sangat besar. Mimpi itu sangat mungkin bisa dikejar. Indikatornya bisa dipantau dari jumlah
buyers dan
sellers yang hadir.
Di
event ke-4 kalinya itu, ada 230
buyers dari 55 negara serta 179
sellers dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan di 2017 ini ditambah satu
seller asal Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini suatu peningkatan. Ada tambahan satu
seller dari Korea Selatan yang ikut di BBTF kali ini. Kami berharap tahun depan akan ada lagi
sellers luar negeri yang ikut, sehingga menjadi
international travel fair. Targetnya akan menjadi
travel fair terbesar di Asia.
Benchmark-nya seperti PATA, ITB dan lainnya," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara
Kemenpar,I Gde Pitana usai Welcome Dinner BBTF 2017, di Bali, Kamis (8/6).
Sementara itu, Ketua Penyelenggara BBTF 2017, I Ketut Ardana mengatakan, sejak diadakan pada 2013, BBTF lebih fokus untuk mengajak pelaku pariwisata Tanah Air untuk mengikuti ajang tersebut. Semua didorong jadi
sellers atau penjual paket wisata. Tahun ini Korea Selatan diwakili pemerintah setempat dengan mengikutsertakan pelaku pariwisata dari perhotelan dan biro perjalanan menjadi penjual.
"Untuk internasional kami lebih mendahulukan dari kawasan ASEAN. Ternyata Korea Selatan lebih dulu masuk. Kami belum begitu serius untuk negara luar. Tahun depan kami akan lebih serius lagi," ucapnya.
Lebih lanjut Ardana menambahkan, pihaknya melakukan verifikasi
buyers setiap tahun secara selektif untuk memberikan kualitas wisatawan yang didatangkan. Tahun ini ada beberapa
buyers kategori platinum yang bahkan sempat ditolak oleh panitia karena dinilai kurang optimal dalam mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
“
Buyers kategori platinum merupakan operator pariwisata yang mampu mendatangkan sekitar 10 ribu wisatawan mancanegara per tahun ke Indonesia,” kata pria yang juga ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali itu.
Tahun ini 60 operator pariwisata yang menjadi
buyers platinum ikut serta dalam BBTF. Sisanya merupakan operator kategori gold yang mampu mendatangkan wisatawan mancanegara di bawah 10 ribu orang per tahun.
“BBTF 2017 menargetkan total transaksi business to business (BtoB) itu mencapai sekitar Rp 6,99 triliun. Melonjak dibandingkan tahun lalu,” pungkasnya.
Dalam Bali Beyond Travel Fair 2017 kali ini, selain acara B2B
travex, juga dilaksanakan sejumlah program acara lain, seperti BBTF
tourism seminar,
direct presentation, serta
pre-
tour dan
post tour.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan Bali Beyond Travel Fair. Menurutnya,
event ini turut membantu meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia yang ditargetkan 20 juta wisman pada 2019 mendatang.
“
Great Bali merupakan mesin pencetak wisman karena sekitar 40 persen wisman yang berkunjung ke Indonesia melalui Bali.
Great Bali kita jadikan sebagai ‘jendela pariwisata’ Indonesia. Sangat efektif dalam menarik kunjungan wisman untuk melanjutkan wisata ke kawasan Indonesia Timur atau Bali Beyond,” kata Arief.