Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah penumpang yang protes atas layanan yang diberikan maskapai penerbangan asal Amerika Serikat (AS) melonjak drastis sepanjang tahun ini.
Dikutip dari data Departemen Transportasi AS, jumlah komplain naik menjadi 1.909 sampai April 2017. Angka tersebut meroket 70 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Meningkatnya jumlah komplain dipicu tersebarnya video awak United Airlines yang memaksa turun David Bao pada 9 April lalu. Banyak penumpang yang merasa dirugikan, kemudian berani bersuara," kata Paul Hudson, pendiri Flyersright.org, organisasi yang membela hak penumpang pesawat, dikutip dari
Travel and Leisure, Senin (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bukan United Airlines yang paling banyak menerima keluhan penumpang yang kecewa. Peringkat teratas maskapai yang paling mengecewakan secara berturut-turut adalah American Airlines - 324 keluhan, Delta Airlines - 297 keluhan, dan United Airlines - 265 keluhan.
Keluhan yang paling banyak dilaporkan penumpang pesawat adalah terkait pembatalan dan keterlambatan penerbangan sebanyak 753 keluhan, disusul keluhan soal bagasi yang hilang atau rusak sebanyak 241 keluhan.
"Jika maskapai penerbangan tidak memperbaiki ini, kami akan mengambil tindakan tegas," kata Bill Shuster, Ketua Komite Transportasi Dewan Legislatif AS.
Beberapa maskapai sudah menanggapi keluhan para penumpangnya dengan melakukan beberapa perbaikan. Pada Mei 2017, American Airlines membatalkan rencana mempersempit jarak antar kursi di pesawat Boeing 737 MAX yang dioperasikannya sebanyak dua inci.