Banyuwangi, CNN Indonesia --
Banyuwangi semakin memperkuat amenitasnya. Daerah yang dijuluki Sunrise of Java itu akan segera me-launching hotel berbintang empat.
"Silakan dikembangkan amenitas di Banyuwangi. Banyuwangi sangat kuat membangun pariwisata sebagai
backbone ekonomi daerahnya," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/6/2017).
eL Royal Hotel & Resort akan di-
lanching pada (21/6/2017). Sesuai rencana, Menteri Pariwisata (menpar) Arief Yahya akan menandatangani prasastinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief mengatakan, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang pesat membuat banyak pihak berminat untuk berinvestasi. Pariwisatanya juga makin terlihat seksi. G Land, Blue Fire, wisata
underwater Bangsring,semuanya kian
familiar di telinga wisatawan.
"Banyuwangi telah menjadi satu di antara tujuan wisatawan utama. Kebutuhan akan kamar hotel pun terus meningkat. Seperti di masa liburan akhir 2016 lalu, Banyuwangi mengalami lonjakan wisatawan yang luar biasa. Okupansi hotel-hotel di Banyuwangi mencapai seratus persen 100%. Bahkan banyak wisatawan yang tidak kebagian kamar hotel," kata Arief.
Menteri yang juga berasal dari Banyuwangi itu menjelaskan, kebutuhan investasi bidang pariwisata sampai 2019, yaitu 120 ribu kamar hotel, 15 ribu restoran, 100 taman rekreasi, 100
operator diving, 100 marina, dan infrastruktur pariwisata lainnya.
"Sebelumnya saya ingin mengatakan, destinasi pariwisata itu dapat dinikmati pelanggannya kalau sudah memenuhi 3A. memiliki
attractiveness yang tinggi,
accessibility yang bagus dan memiliki
amenities atau fasilitas yang bagus. Bila syarat ini terpenuhi maka destinasi itu sudah bisa dikatakan sebagai produk yang dapat dipasarkan atau dijual," ucapnya.
Melihat kenyataan itu, Arief pun menyambut baik dukungan swasta dalam penyediaan amenitas pariwisata. Kehadiran eL Royale Hotel & Resort di Banyuwangi, menurutnya akan sangat mendukung penyediaan akomodasi pariwisata.
General Manager eL Royale Hotel and Resort Iwan Sumantri menambahkan, eL Royale Hotel and Resort nantinya akan hadir di Jalan Raya Banyuwangi-Jember KM 7, Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Saat
soft opening pada 21 Juni 2017, eL Royale Hotel & Resort menyediakan 108 kamar dan enam vila.
eL Royal Hotel and Resort juga memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti kolam renang untuk dewasa dan anak, spa,
gym, serta
ballroom dan
meeting room.
"Sedangkan mulai tahun depan bertambah lagi menjadi 152 kamar, satu
ballroom berkapasitas seribu orang, dan enam
meeting room yang masing-masing berkapasitas 700 orang," papar Iwan.
Desainnya pun dijamin elegan. Nuansa Banyuwangi akan langsung terasa. Lobi hotel dibuat mirip Pendapa Sabha Swagatha Banyuwangi yang memiliki empat pilar utama. Keramik lantai dipesan khusus bermotif gajah oling khas milik Banyuwangi.
Sementara, atap hotel mengadopsi atap rumah Suku Using, suku asli Banyuwangi. Di depan hotel akan dibangun patung gandrung. Ruang-ruang yang ada di hotel akan diberi nama yang identik dengan Banyuwangi.
"Seperti Ijen Restaurant, Using Room, Gandrung Lounge, dan lainnya. Pintu gerbang juga menggambarkan gerbang Majapahit, karena Kerajaan Blambangan juga berkaitan dengan Kerajaan Majapahit," ungkap Iwan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga mendukung kehadiran eL Royal Hotel & Resort. Dia mengatakan, berdirinya eL Royal Hotel and Resort ini diharapkan bisa mengimbangi kebutuhan penginapan bagi pengunjung yang datang ke Banyuwangi. Terutama setelah banyaknya rute penerbangan dari Jakarta ke Banyuwangi langsung.
"Hotel ini dimaksudkan untuk mengimbangi, antara Atraksi, Akses, dan Amenitas. Ketika dua penerbangan bertambah di bulan Juni, Amenitasnya juga harus menyesuaikan diri. Harus bertambah," ucap Anas.