Jeli 'Kotoran Manusia', Pencuci Mulut yang Hebohkan Thailand

Jakarta, CNN Indonesia -- Berbagai bentuk dan rasa makanan yang unik biasanya dilakukan untuk menambah selera makan konsumen. Namun kenyataannya tidak semua orang punya tujuan yang sama tentang ini. Beberapa di antara mereka hanya menciptakan bentuk unik karena ingin terlihat berbeda.

Hal ini terlihat dari kreasi sebuah toko makanan pencuci mulut Wilaiwan House Thai Dessert. Mereka menciptakan sebuah makanan pencuci mulut dengan bentuk yang menyerupai kotoran manusia. Bukan meniru emoji di ponsel melainkan mirip kotoran manusia menyerupai aslinya.

Foto: Screenshoot via Facebook/@Kris Lily Suwan Wari Jeli berbentuk kotoran manusia

Lihat juga: Perjalanan Bas de Groot 'Milk Sommelier,' Sang Pencicip Susu

Makanan pencuci mulut berbentuk kotoran manusia ini dibuat dengan bahan dasar jeli dan santan.

Jeli kotoran ini berlokasi di Pathum Thani di kawasan Bangkok utara. Kreasi jeli kotoran ini bukanlah kreasi aneh pertama mereka. Sebelum membuat jeli kotoran manusia ini, mereka sudah membuat kreasi aneh lainnya.

Lihat juga: Nikmat Sensasi Makan di Warung Turki

Toko pencuci mulut ini pada bulan Mei 2017 sudah membuat puding kelapa dengan bentuk anjing. Mereka membuat kreasi jeli anjing tidur dengan desain tiga dimensi. Kreasi ini diberi nama Sharpei pudding.

Sharpei pudding di facebook pun menjadi viral di dunia maya. Foto ini dibagikan lebih dari 20 ribu orang dalam waktu 24 jam.

Bukan hal aneh kalau sharpei pudding, jeli anjing ini disukai konsumen karena lucu. Hanya saja beda cerita dengan jeli kotoran ini. Mungkin saja ada orang yang suka karena keunikannya, atau mungkin malah merasa jijik menyantapnya.

Kenyataannya, jeli kotoran manusia yang dijual 25 baht atau sekitar Rp9 ribu ini memang tidak menuai kesuksesan seperti puding anjing. Sebaliknya, puding ini malahan mendapat reaksi negatif dari netizen.

Lihat juga: Dua Kunci Sempurna Mengolah Tahu

Banyak orang yang mengaku makanan ini menjijikan, sementara lainnya mengatakan menarik tapi mereka tak berani menyantapnya.

Mengutip Asia One, pemilik toko sendiri mengklaim bahwa ada banyak orang yang memesan puding kotoran tersebut. (chs)