Jangkrik, Menu Andalan Belgia untuk Revolusi Kuliner

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Kamis, 22 Jun 2017 05:38 WIB
Demi sebuah inovasi baru, Belgia mendorong jangkrik sebagai salah satu jenis makanan alternatif protein pengganti daging dan Makanan Ringan Ramah Lingkungan.
Demi sebuah inovasi baru, Belgia mendorong jangkrik sebagai salah satu jenis makanan alternatif protein pengganti daging dan Makanan Ringan Ramah Lingkungan. (Foto: REUTERS/Francois Lenoir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Negara Belgia memang memiliki tingkat kepopuleran sendiri dalam dunia kuliner. Mungkin hampir sebagian besar masyarakat mencintai makanan berupa coklat, olahan daging sapi, kentang goreng, kerang, waffle hingga minuman alkohol terbaik dari negara yang satu ini.

Pusat kota Belgia, Brussel, ingin melakukan sebuah revolusi kuliner untuk Belgia. Dilansir dari Reuters, revolusi kuliner yang dimaksud itu adalah dengan mendorong jangkrik sebagai alternative protein pengganti daging.

Mereka menyebutnya dengan Makanan Ringan yang Ramah Lingkungan. Jangkrik tersebut dapat dimakan kering seperti hanya digoreng dengan dicampur bawang putih atau tomat. Selain itu, bisa juga dibuat menjadi jangkrik tepung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jangkrik dinilai sebagai bahan makanan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan sapi yang harus hidup dalam peternakan.

“Untuk jumlah protein yang sama seperti sapi misalnya, jangkrik membutuhkan 25 kali makanan yang lebih sedikit, mereka membutuhkan 300 kali lebih sedikit air dan mereka menghasilkan 60 kali lebih sedikit gas rumah kaca,” ujar peternak makanan kecil ramah lingkungan, Nikolaas Viaene.

Meski demikian, tidak semua masyarakat Belgia setuju dengan ide tersebut. Salah satu warga bernama Efthimia Lelecas yang ditemui di pusat kota Brussel menjadi salah satu yang menolaknya. “Tidak, tidak, itu terlihat mengerikan,” ucapnya saat dimintai pendapat soal makanan ramah lingkungan dari jangkrik tersebut.


Olahan daging jangkrik bukanlah hal baru di dunia kuliner. Sejumlah negara seperti China, Ghana, Meksiko dan Thailand pun telah memiliki kuliner dari serangga tersebut. Namun, masyarakat Brussel mungkin belum bisa menempatkan olahan jangkrik pada daftar menu. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER