Mulai Juli, Batik Air Akan Terbang ke India

adv | CNN Indonesia
Minggu, 25 Jun 2017 00:00 WIB
Kabar gembira datang dari maskapai Batik Air.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar gembira datang dari maskapai Batik Air. Maskapai di bawah naungan Lion Air Group itu akan terbang ke India terutama ke Kota Chennai, Delhi dan Mumbai.

Batik Air akan terbang ketiga destinasi yang merupakan kantong wisatawan mancanegara (wisman) itu pada Juli 2017 mendatang.

Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfi mengatakan, persyaratan untuk bisa menembus langit India sudah selesai.  Persetujuan otoritas penerbangan India untuk menyediakan rute Indonesia-India juga sudah diberikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah proses final, mudah-mudahan tidak lama lagi. Ya, sekitar Juli. Karena slot di India, Malaysia, dan Australia sudah kami terima," kata Luthfi dalam rilisnya, Sabtu (24/6/2017).

Menurut Luthfi, India pasar yang potensial untuk menjadi sasaran pengembangan rute maskapai Lion Air Group. Pertumbuhan penduduk negara ini sangat masif, ekonomi penduduk kelas menengah juga sangat baik.

“Ekonomi kedua negara juga terus tumbuh. Apalagi, kedua negara juga memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. India misalnya, jumlah kalangan menengah atas di sana, sudah mencapai 200 juta orang. Tentunya, kalau mau bepergian, pasti ke luar negeri. Mereka mau tur jalan-jalan itulah potensi market-nya. Tidak beda dengan China," ujar Luthfi.

Sementara Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu mengatakan, kompetisi untuk bisa diminati pasar mancanegara sangat keras. Namun itu tantangan bagi Lion Air Group dan maskapai manapun untuk menciptakan daya tarik bagi target sasaran.

“Kami berharap upaya Batik Air membuka penerbangan berjadwal internasional ke tiga negara tersebut dapat membantu pemerintah untuk mengejar target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 mendatang,” tambah Vinsensius.

Saat ini, jumlah armada Batik Air sebanyak 37 unit, dan akan bertambah menjadi 41 unit akhir tahun ini. Adapun, total frekuensi terbang Batik Air sudah mencapai 209 penerbangan per hari dengan tingkat ketepatan waktu terbang sekitar 95%.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya sering kali menyampaikan kepada banyak maskapai nasional untuk membuka rute ke India. Keputusan Batik Air ini juga seirama dengan hal yang digaungkan di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengenai Air Connectivity.

Apalagi demi mengejar target 15 juta wisatawan mancanegara tahun 2017, Air Connectivity harus ditingkatkan.

"Tanpa Air Connectivity, unsur digital tourism dan implementasi homestay tidak akan berhasil. Karena ini merupakan hal yang sangat penting di mana mendatangkan para wisman agar datang ke negara kita," ujar Arief.

Lebih lanjut Arief menambahkan, samapai saat ini Kemenpar berupaya memotivasi airline untuk membuka rute, menambah seat ataupun frekuensi penerbangan dalam upaya meningkatkan inbound tourist ke Indonesia.

"Kami yakin jika semua hal yang terkait dengan connectivity bisa terwujud, maka target Kemenpar yakni kunjungan Wisman di tahun 2017 sebanyak 15 juta dan target tahun 2019 sebanyak 20 juta bisa terwujud dengan baik. Karena memang penerbangan udara adalah pintu masuk yang paling besar yakni 75% dari pintu yang lainnya," pungkas Arief.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER