Banten, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung acara Pesona Wisata Religi Banten Bersholawat yang akan dilaksanakan di Masjid Nurul Ilmi Telaga Bestari, Tangerang, Minggu (16/7/2017).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, acara ini merupakan kerja sama Kemenpar dengan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Nurul Ilmi Telaga Bestari.
Dalam acara ini rencananya akan hadir penceramah KH. Jujun Junaedi dan KH.Danial Lutfhy. Esthy mengatakan, Kemenpar mendukung kegiatan religi yang berisi zikir akbar, tawashul, dan
manaqib qubro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini merupakan inisiatif masyarakat dalam upaya menggerakkan aktivitas keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
"Kemenpar melakukan dukungan berupa promosi wisata religi untuk menggerakan jumlah pengunjung wisatawan baik wisatawan dari lokal Banten dan luar Banten seperti Jakarta, Lampung, Palembang, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Acara ini juga gaungnya akan bisa dirasakan oleh saudara-saudara kita dari Timur Tengah," ujar Esthy dalam rilisnya, Sabtu (15/7/2017).
Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan menambahkan, acara ini juga sangat bermanfaat untuk menciptakan suasana penuh damai. "Bahwa semuanya punya semangat damai itu indah, dan saling menghormati antarsesama,"kata Wawan.
"Inilah makna dari wisata religi, sejatinya ada pada wisata rohani, wisata secara spiritual yang sangat esensial, rohani kita berwisata kepada sang pencipta melalui zikir," ujar Wawan.
Wawan juga memaparkan, kegiatan ini bertujuan mempromosikan salah satu Pesona Indonesia dalam bentuk atraksi budaya wisata religi yang menjadi daya tarik pariwisata.
Kemudian acara ini bertujuan mendorong pemerintah daerah bersama
stakeholder untuk membangun destinasi wisata religi berdaya saing tinggi di dunia internasional.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, wisata religi menambahkan unsur budaya lokal sebagai
central point. Wisata religi masuk dalam promosi wisata budaya. Pariwisata itu 60% karena budaya, 35% nature atau alam dan sisanya, 5%
manmade.
"Banten khususnya sangat strategis sekali dalam upaya mengembangkan destinasi berbasis religi karena Banten mempunyai sejarah dan bergelar Kota Santri. Banyak situs-situs sejarah religi seperti Masjid Kuno Banten Lama," kata Arief.
Dia menambahkan Banten juga mempunyai tokoh besar, seperti Sultan Maulana Hasanuddin, dan Sultan Ageng Tirtayasa.
Banten masuk daftar 10 destinasi prioritas. Banten juga sebagai penyangga Ibu Kota negara dengan faktor jarak yang relatif dekat (
proximity) dan akses yang bisa menjangkau ke semua provinsi di Jawa dan Sumatera.
"Jadi Banten sebagai Kota Wisata Religi yang layak dikunjungi oleh wisatawan," kata pria asli Banyuwangi ini.
(odh/odh)