Jakarta, CNN Indonesia -- Aktris yang terkenal berkat film
'Mirror, Mirror', Lily Collins buka suara akan kepeduliannya pada gangguan pola makan, seperti anoreksia.
Jelang pemutaran perdana film terbaru yang ia bintangi berjudul
'To the Bone', Collins mengungkapkan karakter yang dimainkannya hampir tak jauh beda dengan yang ia alami, yakni gangguan pola makan.
"Kami bukan orang pertama yang mengkritisi dan ingin orang membicarakan ini, tapi kami ingin membuat isu ini lebih terdengar, agar orang-orang lebih peduli," ujarnya seperti dilansir
The Hollywood Reporter, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film
To the Bone juga dibintangi Keanu Reeves sebagai dokter spesialis gangguan pola makan tayang di Netflix mulai 14 Juli 2017. Film ini ditulis dan disutradarai Marti Noxon, yang seperti Collins dikabarkan mengidap anoreksia.
Collins, yang mengawali kariernya sebagai model turut mengkritisi dunia mode. Menurutnya industri fesyen turut berpengaruh dalam hal gangguan pola makan ini, karena para model yang berjalan di runway harus memenuhi kriteria atau syarat jalan.
"Saya pikir pertimbangan Body Mass Index model mesti ditinjau ulang dan dibahas kembali," ujarnya.
Ungkapan aktris yang juga putri musisi Phil Collins ini mengacu pada regulasi di Perancis yang mewajikan model harus memiliki BMI-nya tak lebih dari 18 dan punya catatan dari dokter.
"Kerap kita lihat di peragaan busana, para model yang bertubuh mungil dan kurus, banyak di antara mereka sebenarnya masih dalam tahap perkembangan, dan itu tidak baik," ujarnya kritis.
[Gambas:Instagram]Collins menilai wanita sudah mulai membentuk badannya, secara terpaksa, atau kemudian demi badan ramping rela tidak makan atau memuntahkannya kembali.
"Beberapa dari mereka akan bermasalah soal ukuran tubuh, dan untuk itu perbincangan mengenai hal ini patut dibahas lebih lanjut," ujarnya.
Di Amerika Serikat, diketahui ada cukup banyak penderita gangguan pola makan. Gangguan ini di antaranya anoreksia, dan bulimia. Gangguan ini kemudian memicu penyakit lainnya seperti tekanan darah rendah, rambut rontok, kulit kering, kerusakan otak, tulang rapuh, kerusakan hati, gagal ginjal hingga kematian.
(desty yanty/rah)