
Menpar Minta Bali Contoh Jepang untuk Tetap Nomor Satu
advertorial, CNN Indonesia | Kamis, 10/08/2017 13:37 WIB

Bali, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka Seminar Indonesia Marketing Association (IMA) bertajuk 'Bali, World's Best: The New Reality' di Sector, Grand Beach, Bali. Acara yang digelar pada Rabu (9/8/2017) ini merupakan rangkaian Sanur Village Festival 2017.
IMA dihadiri oleh Founder IMA Hermawan Kartajaya, Ketua BPPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.
"Ada yang harus dipikirkan di IMF yang akan digelar di Bali, yaitu bisnis strategi dan marketing strategi. Ini yang harus terus dipikirkan di Bali dan akan membuat Bali tetap menjadi yang terbaik," ujar Arief dalam rilisnya, Kamis (10/8/2017).
Di hadapan para akademisi, praktisi, bisnis, community, dan media itu Arief juga menuturkan strategi pengembangan Bali dan Indonesia.
Dalam paparan tersebut, dia mencontohkan Jepang dan Vietnam yang dapat menumbuhkan sektor pariwisatanya dengan cepat. Caranya dengan deregulasi masif, yaitu mempermudah wisatawan dan investor untuk masuk.
"Poin utamanya adalah berilah kemudahan, berilah kenyamanan bagi investor dan wisatawan," kata Arief.
Arief juga mengingatkan adanya Annual Meeting IMF-WB pad 2018. Menurut Arief, momentum berharga tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena belum tentu akan berulang kembali dalam waktu yang singkat.
"Pemerintah pusat mau dan giat di daerah, maka koordinasi, kerja sama dan kesepahaman harus saling dibangun, dijaga dan ditingkatkan. Bali Incorporated, Indonesia Incorporated," ujarnya.
Sementara Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan Bali akan tetap menjadi nomor satu, meskipun pemerintah telah mengumandangkan 10 Bali Baru.
"Tentunya kami berusaha terus menjaga dan meningkatkan kualitas wisatawan yang ada di Bali. Kami terus bekerja sama menjaga Bali untuk menjadi tetap yang terbaik," kata Mangku Pastika.
Founder IMA Hermawan juga menegaskan bahwa IMA chapter Bali perlu memperluas promosi dan marketing, serta meningkatkan kerja sama dengan pemerintah, baik di pusat dan daerah. Dengan tujuan memperluas skala nation branding Indonesia di kancah global secara signifikan.
"IMA juga perlu memperluas perannya pada bidang bisnis yang lebih luas, di antaranya bagi pelaku usaha skala kecil dan menengah. IMA dapat membantu dengan memberikan metode-metode pemasaran modern yang efektif sehingga dapat meningkatkan daya saing daerah dan nasional. Dengan salah satu cara itu, Bali akan tetap menjadi juara," ujar Hermawan.
IMA dihadiri oleh Founder IMA Hermawan Kartajaya, Ketua BPPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.
"Ada yang harus dipikirkan di IMF yang akan digelar di Bali, yaitu bisnis strategi dan marketing strategi. Ini yang harus terus dipikirkan di Bali dan akan membuat Bali tetap menjadi yang terbaik," ujar Arief dalam rilisnya, Kamis (10/8/2017).
Di hadapan para akademisi, praktisi, bisnis, community, dan media itu Arief juga menuturkan strategi pengembangan Bali dan Indonesia.
Dalam paparan tersebut, dia mencontohkan Jepang dan Vietnam yang dapat menumbuhkan sektor pariwisatanya dengan cepat. Caranya dengan deregulasi masif, yaitu mempermudah wisatawan dan investor untuk masuk.
"Poin utamanya adalah berilah kemudahan, berilah kenyamanan bagi investor dan wisatawan," kata Arief.
Arief juga mengingatkan adanya Annual Meeting IMF-WB pad 2018. Menurut Arief, momentum berharga tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena belum tentu akan berulang kembali dalam waktu yang singkat.
"Pemerintah pusat mau dan giat di daerah, maka koordinasi, kerja sama dan kesepahaman harus saling dibangun, dijaga dan ditingkatkan. Bali Incorporated, Indonesia Incorporated," ujarnya.
Sementara Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan Bali akan tetap menjadi nomor satu, meskipun pemerintah telah mengumandangkan 10 Bali Baru.
"Tentunya kami berusaha terus menjaga dan meningkatkan kualitas wisatawan yang ada di Bali. Kami terus bekerja sama menjaga Bali untuk menjadi tetap yang terbaik," kata Mangku Pastika.
Founder IMA Hermawan juga menegaskan bahwa IMA chapter Bali perlu memperluas promosi dan marketing, serta meningkatkan kerja sama dengan pemerintah, baik di pusat dan daerah. Dengan tujuan memperluas skala nation branding Indonesia di kancah global secara signifikan.
"IMA juga perlu memperluas perannya pada bidang bisnis yang lebih luas, di antaranya bagi pelaku usaha skala kecil dan menengah. IMA dapat membantu dengan memberikan metode-metode pemasaran modern yang efektif sehingga dapat meningkatkan daya saing daerah dan nasional. Dengan salah satu cara itu, Bali akan tetap menjadi juara," ujar Hermawan.
ARTIKEL TERKAIT

Tari Gandrung Akan Ramaikan HUT RI ke-72 di Istana Negara
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Makau-Jakarta Jadi Rute Baru dari AirAsia
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Garuda Food Gabung di Co-Branding Wonderful Indonesia
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
2018, Kemenpar Siapkan 10 Kompetisi Surfing
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Thailand dan Malaysia Ikuti Pesta Kuliner Halal Aceh
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Kemenpar dan Alleira Promosikan Batik ke Internasional
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

'Bercinta' dengan The Six Strings dan Krakatau Reunion di BBF
Hiburan • 28 May 2017 08:21
Menjadikan Solo Sebagai Kota Jazz
Hiburan • 26 September 2016 19:32
Bali Bisa Jadi Gerbang Pengembangan Musik Klasik Indonesia
Hiburan • 14 September 2016 17:42
Pekan Depan, Afrojack dan Martin Garrix Hentak Pulau Dewata
Hiburan • 13 September 2016 13:52
TERPOPULER