Ribuan Fotografer Berburu Foto di Jember Fashion Carnaval

Advertorial | CNN Indonesia
Senin, 14 Agu 2017 14:46 WIB
Gelaran Jember Fashion Carnaval 2017 (JFC 2017) diprediksi telah mendunia.
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelaran Jember Fashion Carnaval 2017 (JFC 2017) diprediksi telah mendunia. Hal ini terbukti dengan hadirnya ribuan fotografer, media, komunitas baik dari media lokal, nasional dan internasional.

Bahkan karena terlalu banyak, panitia sampai harus menempatkan mereka di dua tribun media di sepanjang runway JFC 2017. Di sana spot fotonya sangat strategis yang sengaja di-setting untuk memudahkan pengambilan gambar. Dengan demikian, juru foto tadi bisa mendapatkan angle terbaik dan menyebarkannya ke seluruh dunia.

"Kami mencatat ada seribu fotografer yang mengajukan izin liputan. Itu pun, masih banyak yang datang meliput tanpa mendaftar dan tetap kami izinkan. Mereka berasal dari media lokal Jawa Timur, nasional dan dari luar negeri. Ada beberapa komunitas fotografer juga yang jumlahnya mencapai ratusan," ungkap Presiden JFC Dynand Fariz dalam rilisnya, Senin (14/8/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dynand mengatakan beberapa fotografer asing dan kantor berita asing juga sudah mendaftar melalui daring (online).

"Tahun ini para hobi fotografer harus membayar tiket untuk masuk memotret JFC. Mereka mendapatkan kaos, sedangkan untuk kawan-kawan media dan jurnalis tetap gratis," tuturnya.

Sejumlah fotografer asing tampak terpesona dengan penampilan peserta Jember Fashion Carnaval (JFC) yang digelar di Alun-Alun Kabuaten Jember. Bahkan, ada yang sengaja datang untuk memproduksi film dokumenternya.

"Kegiatan JFC sangat luar biasa, sehingga saya ingin membuat film dokumenter tentang karnaval yang sudah mendunia ini," kata salah seorang wartawan TV dari Inggris, Garry Talbot.

Dua wartawan TV dari Inggris tercatat sudah datang sejak pembukaan JFC International Event pada Kamis (9/8/2017) dan mengambil gambar kegiatan pembukaan tersebut. Mereka terpesona dengan kreativitas anak-anak yang juga tampil memukau.

"Kami kagum dengan ide-idenya yang luar biasa dan busana yang digunakan peserta juga bagus. Saya sangat tertarik dengan tema defile-defile-nya," tutur Gary.

Hal senada juga disampaikan wisatawan perempuan asal Swiss, Clo Meunier. Dia mengaku takjub dan terpesona dengan busana yang digunakan para peserta grand carnaval JFC. Tampilannya menurut dia tidak kalah menarik dengan karnaval di Rio de Janiero Brasil.

"Para peserta membuat kostum sangat luar biasa. Apalagi mereka membuat sendiri dan mereka juga bukan seorang desainer. Busana yang digunakan juga dikemas dalam balutan budaya Indonesia," tuturnya.

Wisatawan yang pertama kali menonton JFC itu menilai ide kreativitas JFC sangat bagus. Dia menyebut kostum yang luar biasa dari warga Jember akan menjadi tren karnaval yang menghebohkan dunia.

"Mudah-mudahan tahun depan saya bisa datang ke Jember untuk menonton lagi wisata karnaval JFC yang sangat mempesona ini," katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut karnaval ini sudah mengangkat kota Jember dan pantas menjadikan Kota Karnaval Dunia dengan sederet prestasinya.

Menariknya, penyelenggaraan tahun ini sekaligus menjadi momen ditetapkannya Jember sebagai Kota Karnaval setaraf dengan kota-kota karnaval internasional lainnya seperti Rio de Janeiro, Brasil.

Arief mengatakan JFC sudah berkiprah selama 16 tahun dan menginspirasi banyak karnaval di Tanah Air. Apalagi dengan sederet prestasi internasional, JFC sangat layak dipromosikan ke tingkat global.

“Semua orang mengakui JFC berkelas dunia. Untuk mewujudkan itu Kemenpar menetapkan Jember sebagai Kota Karnaval,” kata Arief Yahya.

Menurut Arief, kreativitas JFC sudah layak dijadikan magnet untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman).

Namun dari nilai komersial (commercial value) atau nilai finansial (financial value), JFC masih belum terlalu menarik karena belum bisa dikapitalisasi dengan baik.

“Dengan menjadikan sebagai Kota Karnaval berkelas dunia, sisi commercial value atau financial value-nya dapat dinaikkan,” lugas Arief Yahya.

Dari sisi cultural value, kreativitas JFC sudah diakui dunia. Hal ini terbukti dengan diraihnya sederet penghargaan internasional berupa best national costume dengan inspirasi dari berbagai daerah di Tanah Air.

"Dari sisi media value, jelas JFC akan dilihat seluruh dunia dan akan membuat calon wisatawan makin penasaran kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia," kata Arief.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER