Jakarta, CNN Indonesia -- Anak Nafa Urbach menjadi sasaran pelecehan lewat komentar-komentar yang ditulis warga net pada kolom sebuah berita. Komentar dengan kata 'loli' yang ditulis warga net tersebut membuat Nafa Urbach akhirnya bertekad untuk melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian.
Nafa mengaku bahwa komentar 'loli' tersebut menjurus sosok orang paedofil.
"Komentarin lola loli, Ada yang bilang ati-ati terciduk. Saya
search loli itu, adalah kata kata yang dipakai paedofil untuk anak-anak di bawah tujuh tahun," katanya di sela konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Senin (14/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekhawatiran Nafa Urbah pun meningkat. Untuk berjaga-jaga dia pun memberi peringatan pada anaknya untuk menjaga diri dan tetap waspada pada kemungkinan kehadiran orang-orang yang punya niat buruk.
"Saya langsung kayak yang jangan sampai ada yang pegang-pegang dia," katanya.
Anak Nafa Urbach pun merasa sempat merasa bingung dengan sikap sang ibu. Anak Nafa Urbach mengklaim bahwa selama ini semua orang berbuat baik padanya.
"
Mommy why are you mad? Semua orang baik sama Mikha'," kata Nafa menirukan anaknya.
Seperti anak-anak kecil lainnya, Mikha, anak Nafa Urbach kerap menganggap ucapan orang tuanya sebagai sebuah candaan. Untuk mengatasinya, dia pun mengulang-ulang penjelasan soal bagian tubuh Mikha yang tidak boleh orang lain pegang, terutama orang dewasa.
Ia menjelaskan dan puterinya diminta mengulang. Nafa melakukannya hingga 10 kali, hingga Mikha menangis.
"Kalo sudah nangis dia tahu kalau itu serius. Pas sikat gigi dia mikir, dia nanya. Anak bertanya berarti itu yang ditanamkan masuk ke otak bahwa ini something serius," katanya.
Pentingnya Pendidikan Seksualitas Sejak DiniPsikolog anak, Monica Sulistiawati berpendapat respons Nafa masih terbilang wajar. Namun, belum tentu mereka yang berkomentar adalah paedofil, bisa saja mereka hanya ikut-ikutan komentar yang sudah ada sebelumnya.
"Meski demikian, orang tua tetap harus waspada, apalagi komentar-komentar yang menjurus, vulgar. Orang tua mana yang diam saja jika tahu hal ini," katanya saat dihubungi
CNNIndonesia.
com, Senin (14/8).
Monica menuturkan, seorang paedofil tak bisa diidentifikasi secara kasat mata. Penentuan seseorang paedofil atau bukan berasal dari hasil tes.
"Yang pasti kita tidak bisa identifikasi, bisa jadi apa orang terdekat kita punya kecenderungan dan kita tidak bisa kontrol perilaku orang lain," ujarnya.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membekali anak dengan pendidikan seksualitas sejak dini. Hal ini, lanjutnya, untuk meningkatkan rasa keberhargaan diri anak, bahwa anggota tubuh mereka berharga.
Seperti yang dilakukan Nafa terhadap anaknya, Monica mengatakan anak perlu diedukasi bagian tubuh mereka yang tidak boleh disentuh orang lain, kecuali oleh ayah atau ibu mereka.
"Orang lain nggak boleh sentuh, hanya papa dan mama, itu pun hanya untuk aspek kesehatan dan kebersihan. Bagian mana saja? Mulut, daerah dada, alat kelamin baik yang untuk buang air kecil dan buang air besar," jelas Monica.
Sekalipun kerabat dekat seperti kakek, hal ini tetap tidak boleh dilakukan. Ia berkata, kita tidak tahu apa kakek ini punya kecenderungan paedofil atau tidak.
Sementara itu, Monica juga mengingatkan para orang tua untuk tidak sembarangan mengunggah kegiatan yang dilakukan anak ke media sosial.
"Misalnya, orang tua mengunggah foto anak 3-4 tahun lagi mandi, anak di bawah 5 tahun pakai baju renang, atau unggahan kegiatan anak lainnya dengan pakaian serba mini. Ini bisa memancing paedofil," tutupnya.
(chs)