Menanti Asa 'Reinkarnasi' Hotline Depresi Kemenkes

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2017 19:52 WIB
Hotline Kemenkes saat ini ternyata tidak melayani konsultasi kesehatan jiwa. Hanya saja melihat kebutuhannya, Kemenkes berencana untuk menghidupkannya kembali.
ilustrasi: Kemenkes membuka hotline untuk kesehatan jiwa hanya saja hotline baru ini tidak melayani konsultasi. (Thinkstock/Grinvalds)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masalah kesehatan jiwa tampaknya belum ditanggapi secara serius oleh pemerintah, khususnya Kemenkes. Setidaknya karena layanan online yang diklaim siap membantu orang dengan masalah kesehatan jiwa ternyata belum maksimal bekerja.

Padahal laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 9 juta kasus kejiwaan dalam bentuk depresi di Indonesia. Indonesia pun menempati posisi kedua dengan angka kasus kejiwaan tertinggi di Asia Tenggara.

Kemenkes sendiri menyediakan layanan kesehatan jiwa dengan penambahan puskemas dan RSJ yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Sebelumnya, Kemenkes memiliki layanan hotline atau sambungan telepon untuk melayani konsultasi atau konsultasi masalah mental dan kejiwaan termasuk percobaan bunuh diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari pernyataan Kemenkes, layanan ini dikenal dengan sebutan ASA 500-54. Layanan yang diluncurkan pada 2010 ini terpaksa dihentikan operasionalnya pada 2014 karena beberapa alasan.


Alasan pertama penghentian layanan hotline ini disebabkan karena ketidakefektifan biaya dan sumber daya yang disediakan dengan jumlah yang masuk.

Pada tahun 2010 ada 161 orang, 2011 ada 222 orang, 2012 ada 347 orang, 2013 ada 267 orang, dan 2014 ada 46 orang penelepon. Jumlahnya penelepon semakin menurun seiring tahun.

Selain itu, Kemenkes juga menyatakan alasan penutupan ini disebabkan karena lebih banyak orang yang bertanya seputar informasi kesehatan jiwa dan permintaan data atau informasi dibandingkan konseling kasus bunuh diri atau konsultasi masalah kesehatan jiwa lainnya.

Hal tersebut menyebabkan Kemenkes akhirnya mengambil keputusan untuk menutup hotline tersebut. Hanya saja, mereka menegaskan bahwa Kemenkes masih melayani konsultasi lewat telepon lewat nomor 1500-567 atau 119.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Oscar Primadi mengatakan, hotline ini merupakan hotline gabungan dengan informasi kesehatan secara umum, tidak secara khusus seputar kesehatan jiwa.


"Untuk konsultasi akan kita rujuk ke rumah sakit atau tenaga profesional," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Selasa (15/8).

Menanggapi informasi ini, CNNIndonesia.com mencoba menghubungi hotline 1500-567. Suara operator otomatis mengarahkan untuk memilih apa yang dibutuhkan.

Penelepon diminta menekan "1" jika menginginkan informasi, angka "2" untuk menyampaikan aduan atau layanan pengaduan, serta "3" jika ingin memberikan saran.

Pilihan jatuh ke angka "2". Seorang petugas penerima telepon menanyakan nama serta alamat rumah.


Saat ditanya apakah bisa berkonsultasi atau tidak, petugas tersebut menjawab agar langsung ke RSJ Soeharto Heerdjan, Jakarta Barat. Hanya saja, jika penelepon bisa mendatangi rumah sakit langsung, konsultasi di rumah sakit ini juga hanya bisa dilakukan pada pagi hari di jam kerja.

"Pagi saat jam kerja," ucap petugas tersebut.

Mereka tidak melayani jasa konsultasi apapun. Bahkan ketika CNNIndonesia.com berusaha untuk sedikit membujuknya mendengarkan keluhan atau sedikit konsultasi, petugas tersebut mengungkapkan bahwa penelepon harus dirujuk di rumah sakit jiwa. 
 
Ia menjelaskan bahwa hotline ini hanya untuk informasi kesehatan secara umum atau bertanya seputar BPJS.


Biaya maupun tindakan yang diambil mengikuti ketentuan rumah sakit. Bagi pemegang BPJS, lanjutnya, layanan jaminan kesehatan ini tidak bisa menanggung biaya terapi kesehatan jiwa.

"Hotline ini 24 jam, melayani info kesehatan, tanya-tanya soal BPJS. Konsultasi depresi di rumah sakit di hari kerja. Kalau di Bogor di RSJ Marzoeki Mahdi,"ujarnya.

Terkait kembali maraknya berbagai kasus soal kesehatan jiwa dan depresi, Oscar mengungkapkan bahwa Kemenkes akan mencoba untuk 'menghidupkan' kembali hotline kesehatan jiwa.

"(Kami) akan coba buat lagi bersama teman-teman dari kesehatan jiwa," tutupnya.

Hotline yang dimaksud adalah hotline untuk pelayanan konsultasi kesehatan jiwa dan juga depresi. Sehingga nantinya, orang-orang yang merasa mengalami masalah dengan kesehatan jiwa dan depresi bisa melakukan pertolongan pertama lewat sambungan telepon Kemenkes dan ditangani oleh ahlinya. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER