Jakarta, CNN Indonesia -- Anak hingga usia enam bulan disarankan untuk tidak lepas dari ASI. Setelah fase enam bulan ini, mereka baru bisa berkenalan dengan makanan pendamping atau MPASI.
Biasanya, anak di usia itu mulai menyantap makanan selain ASI dalam bentuk bubur atau makanan lunak seperti nasi tim. Suatu pekerjaan yang gampang-gampang susah, karena kalau salah beri makanan, anak bisa sakit.
Terkait hal itu, metode Baby-led Weaning (BLW) tentang bagaimana mengenalkan anak pada makanan pun kemudian menjadi sorotan. Beberapa orangtua, khususnya ibu mencoba mempraktikannya. Di antara mereka, ada penyanyi Andien yang mempraktikkan metode BLW ini pada sang buah hati, Anaku Askara Biru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun juga mengunggah video atau foto putranya yang sedang menyantap makanan. Di video pendek tersebut tampak si anak belepotan, tapi sekaligus terlihat menikmatinya. Hal ini menuai tanggapan warganet, ada yang mendukung dan tak jarang ada yang tak setuju.
[Gambas:Instagram] Awalnya, BLW diperkenalkan oleh
health visitor asal Inggris, Gill Rapley. Mengutip pernyataan Hello Sehat yang diterima redaksi
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu, BLW merupakan salah satu cara memperkenalkan makanan ke bayi dengan membiarkan bayi menyuapi makanannya sendiri. Bayi bebas bereksplorasi dengan makanan serta tahu apa yang dia inginkan.
Para ahli serta The American Academy of Pediatric (AAP) menyarankan BLW tepat dimulai saat bayi berusia enam bulan. Bayi enam bulan umumnya sudah mampu untuk duduk sendiri dan mengambil benda-benda di sekitar mereka. Selain itu, refleks lidah sudah baik, mampu mengunyah dan mengeluarkan makanan, dan usus yang siap mencerna makanan.
Kendati demikian, setiap ibu mesti paham kemampuan bayinya. Jika bayi sudah enam bulan, tapi belum cukup mampu mengunyah makanan, mengambil benda di sekitarnya, maka BLW belum bisa diterapkan.
Jika bayi dirasa mampu, maka orang tua dapat menerapkan BLW. Metode ini sebaiknya dipraktikkan saat makan bersama keluarga. Bayi akan melihat orang di sekitarnya makan, kemudian menirukannya.
Karena bayi akan makan sendiri, maka sebaiknya berikan makanan yang mudah dipegang bayi atau
finger food. Mulai berikan makanan dengan tekstur lembut karena gigi mereka baru tumbuh. Berikan bayi makanan yang beragam setiap hari agar zat gizi terpenuhi.
Ada beberapa contoh makanan dalam Metode BLW. Di antaranya, kelompok karbohidrat seperti kentang, pasta, roti, nasi lunak. Kelompok lemak ada di alpukat, kelompok protein pada ayam/daging rebus lunak, telur, ikan tanpa duri, serta kelompok buah dan sayuran seperti pisang, pepaya, brokoli, wortel kukus. Sementara, kelompok olahan susu ada di dalam keju, dan yoghurt.
Mempraktikkan BLW bakal jadi ujian kesabaran bagi orang tua. Bayi jelas akan membuat pirang makanannya berantakan, makanan jatuh ke lantai dan mungkin makanan menempel di mana-mana termasuk wajah. Namun, di sini bayi belajar menggenggam, mengambil, memasukkan makanan ke mulut, mengunyah dan menelannya. Lama-kelamaan, bayi akan terbiasa.
Perlu jadi catatan ibu, bahwa bayi enam bulan dan sedang belajar makan rentan kekurangan zat besi. Bayi perlu asupan zat besi dari makanan, tapi mereka masih kesulitan jika harus makan daging. Ibu perlu menyiasatinya dengan memberikan daging atau sayur murni yang sudah diberi tambahan zat gizi atau fortifikasi.
(rah)