5 Kebiasaan Belanja 'Rusuh' Para Pemburu Diskon

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 23 Agu 2017 12:30 WIB
Pesta diskon seharusnya jadi hal yang menyenangkan, tapi kenyataannya pesta diskon besar sering jadi momen rusuh karena kebiasaan buruk calon pembeli.
ilustrasi diskon besar di mal Jakarta. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus keriuhan sebuah toko akibat diskon sepatu Nike di Grand Indonesia menjadi sorotan publik. Warga net pun nyinyir melihat keosnya pesta diskon sepatu ini.

Keriuhan akibat diskon ini bukan yang pertama kali terjadi. Tak dimungkiri, banyak orang memang tak bisa menolak pesona diskon. Padahal sebenarnya, belum tentu harga yang didiskon memang benar-benar jadi murah.

Namun siapa yang bisa menolak label potongan harga atau sale sampai 90 persen?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesta diskon yang kacau bukan satu-satunya masalah dan kebiasaan buruk orang Indonesia saat belanja.

1. Bertindak anarki
Kekacauan besar karena pesta diskon terjadi Grand Indonesia. Para calon pemborong sepatu Nike mulai memenuhi area toko.

Video yang diunggah Firgiawan Ramaulana di akun @seterahdeh menggambarkan kekacauan tersebut. Toko yang terbilang kecil ini terlihat tak sebanding dengan massa yang berkumpul di depan toko.



Massa yang berjubel di luar toko pun menerobos masuk hingga pintu toko pun jebol.

Tindakan anarki ini pun membuat banyak orang yang melihatnya ketakutan dan mengelus dada.

2. Merusak produk
Merusak berarti membeli. Tapi anggapan itu tampaknya tak berlaku saat sedang pesta diskon besar.

Semakin besar diskon, semakin terkenal merek produk, maka semakin besar pula risiko kerusakan produk saat diskon.

Entah sengaja atau karena buru-buru takut kehabisan, produk-produk yang didiskon ini pun selalu berakhir dengan rusak. Dan pembeli pertama umumnya selalu beruntung karena bisa mendapat produk yang bagus. Sedangkan pembeli terakhir biasanya kedapatan sial karena hanya dapat produk sisa dan rusak.


3. Meletakkan barang sembarangan
Pesta diskon ricuh Nike di Grand Indonesia juga memperlihatkan kebiasaan buruk orang Indonesia saat belanja produk diskon.

Karena buru-buru dan berebut produk yang diincar sembari mencari ukuran yang sesuai, barang diskon pun seringkali tercecer ke mana-mana.

Kondisi ini tentu menyebalkan, apalagi saat ingin membeli sepatu diskon. Satu buah sepatu di rak A, dan sepatu lainnya di rak B bagian belakang.

Berapa kali Anda harus berjuang mencari produk diskon yang diinginkan, tapi harus urung karena tak berhasil menemukan pasangan sepatunya?

Belum lagi saat situasi dan kondisi ramai orang, bisa jadi penjaga toko juga kewalahan untuk menjaga barang-barang tetap di tempatnya.

[Gambas:Instagram]

4. Malas antre
Orang yang tak mau antre saat membeli adalah sosok yang menyebalkan.

Modus tak mau antre pun beragam, namun yang paling sering adalah 'nebeng' antrean bayar atau 'nebeng' antrean masuk ketika bertemu teman yang sudah lebih dulu ada di sana.

5. Beli demi gengsi dan gaya
Saat berbagai produk mahal diberi diskon besar, maka bagi sebagian orang ini adalah saatnya untuk belanja besar-besaran.

Tak peduli dibutuhkan atau tidak, sesuai atau tidak, asalkan merek terkenal dan diskon besar semua produk jadi terasa penting dan wajib dibeli.

Tak jarang, 'sikut' sana-sini sampai rebutan barang pun seringkali tak terelakkan. 

(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER