Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki pemandangan indah tak lantas membuat Kepulauan Tuvalu populer di kalangan turis. Dikutip dari laporan terbaru United Nations World Tourism Organization (UNWTO), kepulauan yang berada di Samudera Pasifik itu merupakan pulau yang paling sepi turis.
Di saat Kepulauan Capri di Italia sebentar lagi ‘meledak’ karena disesaki turis, Kepulauan Tuvalu malah baru dikunjungi oleh 2.000 turis sepanjang 2016.
Jumlah kecil itu sudah naik 1.000 turis dari dua tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepulauan seluas 26 kilometer persegi dengan penduduk sebanyak 10 ribu jiwa ini beriklim tropis dengan dua musim, panas dan hujan.
Letak Tuvalu memang terpencil dan tak banyak pilihan transportasi menuju ke sana. Mungkin itu yang menjadi alasan banyak turis jadi enggan mendatanginya.
[Gambas:Instagram]Jika naik pesawat, dari Kepulauan Fiji turis bisa mendarat di Bandara Internasional Funafuti. Sedangkan untuk kapal bisa berlabuh di Dermaga Nukufetau.
Kalau ada kesempatan berwisata, mengunjungi Tuvalu bisa menjadi pilihan sebelum kepulauan ini lenyap akibat pemanasan global.
Dilansir dari
Travel and Leisure, sejumlah ahli lingkungan mengatakan kalau perubahan iklim membuat air laut di sekitar Tuvalu semakin naik dan dikhawatirkan dapat menenggelamkan daratannya di masa depan.
Tak sedikit penduduk Tuvalu yang sudah minggat ke kawasan tetangganya, Selandia Baru dan kepulauan Pasifik Selatan, karena khawatir masa depannya ikut tenggelam di Tuvalu.
Masih dikutip dalam laporan UNWTO, disebutkan kalau Amerika Serikat, Spanyol, China, Perancis, dan Italia menjadi negara yang paling sering dikunjungi turis sepanjang tahun lalu.
[Gambas:Youtube] (ard)