Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pariwisata Skotlandia terbilang berhasil mempromosikan Isle of Skye (Pulau Skye), karena sampai liburan musim panas tahun ini terhitung sudah ratusan ribu turis yang mendatangi pulau dengan pemandangan tebing dan lembah itu.
Sayangnya, kedatangan turis tidak disertai dengan akses dan akomodasi penunjang yang mumpuni.
Sejak pagi hingga sore, terlihat antrian kemacetan di sepanjang jalan. Belum lagi di tempat makan atau di tempat belanja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa kawasan favorit para turis ialah Lembah Uig, Lembah Man of Storr, dan Danau Fairy Pools.
Dilansir dari
Lonely Planet, penduduk lokal mengatakan kalau seharusnya turis tak hanya berkumpul di satu kawasan, karena masih banyak kawasan di Isle of Skye yang bisa dijelajahi. Namun, lagi-lagi akses menjadi kendalanya.
Sebuah kampanye telah didengungkan untuk mengenakan pajak sebesar Rp17 ribuan per turis yang datang demi menyokong pembangunan infrastruktur di Isle of Skye.
[Gambas:Instagram]Hingga saat ini, pemerintah lokal baru bisa menempatkan polisi di beberapa titik keramaian untuk mengatur ketertiban.
Pasalnya, banyak turis yang tidur di dalam mobil atau bahkan menggelandang di trotoar karena terlanjur datang dan tak memiliki tempat penginapan.
Oleh karena itu, polisi mengimbau agar turis tidak datang ke Isle of Skye tanpa perencanaan.
[Gambas:Instagram]Dalam waktu dekat, asosiasi pengusaha bisnis wisata di Isla of Skye akan berembuk untuk menentukan rencana pengembangan pulau sekaligus mengantisipasi dampak kerusakan lingkungan dari serbuan para turis.
Cara menuju Isle of SkyeAda banyak cara untuk menuju Isle of Skye dari Glasgow. Selain naik pesawat, turis juga bisa naik kereta, kapal atau berkendara dengan mobil.
Untuk yang naik pesawat, bisa berangkat dari Bandara Internasional Glasgow ke Bandara Inverness.
[Gambas:Instagram]Sementara yang naik kereta atau mobil tetap harus menyeberang dengan kapal dari Pelabuhan Mallaig atau Pelabuhan Glenelg.
Naik mobil bisa dibilang pilihan yang paling menyenangkan, walau harus berkendara selama sekitar enam jam.
Di sepanjang perjalanan turis bisa menyaksikan berbagai pemandangan indah. Jika lelah, bisa berhenti sejenak di kota kecil yang bernama Fort William.
(ard)