Jakarta, CNN Indonesia --
Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae berpesan, bila mendengar kata kopi, ingatlah Toraja. Sebab, wilayah yang terletak di Sulawesi Selatan ini sedang mengangkat kopi sebagai ikon wisatanya.
“Saya ingin ubah
image Toraja dari yang mengerikan ke menyenangkan. Wisatanya tak hanya masuk ke gua kuburan. Ada juga wisata kopi yang menyenangkan,” ujarnya dalam keterangan rilis.
Komitmen mengangkat kopi sebagai ikon wisata Toraja dibuktikan dari digelarnya acara Festival Kopi dan Kuliner 2017 yang digelar di kawasan Agrowisata Pango-Pango, Sabtu (26/8/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nicodemus yakin siapapun akan menyukai wisata kopi di Toraja. Pemandangan Toraja sendiri sangat indah. Bukit dan gunung dengan ketinggian 1.700 mdpl mengelilinginya.
Cita rasa kopinya juga telah diakui oleh dunia internasional. Misalnya Skandinavia, Finlandia, Denmark, Swedia, Belanda, dan Jepang yang menjadi deretan negara pengimpor kopi Toraja. Bahkan kopi berlaber Toraja seperti Toraja Arabica Coffee mendapat tempat istimewa di berbagai kafe.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti berharap pariwisata Toraja bisa berkibar di level dunia lewat wisata kopi.
“Di Jepang sudah ada lebih dari 5.000 restoran dan kafe yang menyuguhkan kopi Toraja. Jadi sangat mungkin mengembangkan wisata kopi. Festival Kopi dan Kuliner 2017 ini sebagai langkah awalnya,” katanya.
Ia juga mengusulkan agar Toraja mendorong kopi sebagai komoditas unggulan yang dapat dijadikan sebagai objek pariwisata. Misalnya dengan menikmati secangkir kopi Toraja sambil berkeliling perkebunannya. Atraksi wisata ini diyakini akan menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanengara.
“Di Jepang itu kan kopi paling mahal Toraja. Harganya Rp 169 ribu per cangkir. Dari situ kita bisa
create wisata kopi Toraja. Kita jual keindahan Toraja lewat kopi," paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sepakat dengan Esthy. Apalagi modal Toraja sudah sangat kuat. Selain sudah dikenal dunia, Toraja sempat dijuluki ‘Queen of Coffee’.
”Kopi Toraja sudah sangat bagus. Pilih
channel yang tepat, bikin
event yang mendunia, pilih
endorser dengan dibarengi gerai-gerai berkelas," imbaunya.
Bagi Arief, keragaman kopi nusantara adalah kekuatan yang luar biasa karena bisa didorong menjadi kekuatan atraksi pariwisata Indonesia.
“Ajak turis ikut menyemai kopi, melihat sendiri penanaman, penyiangan, pemetikan, dan pengolahan biji kopi hingga siap diseruput di cangkir bambu,
story line wisata Kopi Toraja bisa naik kelas,” ucapnya.
(odh/odh)