Wisata Kampung Kota, Atraksi Kenalkan Warisan Budaya Solo

adv | CNN Indonesia
Minggu, 03 Sep 2017 14:56 WIB
Pemerintah Kota Solo punya acara menarik untuk menggaet wisatawan pada long weekend kemarin, yakni dari Sabtu (2/9/2017) hingga Minggu (3/9/2017).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Solo punya acara menarik untuk menggaet wisatawan pada long weekend kemarin, yakni dari Sabtu (2/9/2017) hingga Minggu (3/9/2017). Pasalnya, ada gelara Wisata Kampung Kota yang menghadirkan rangkaian acara menarik.

Gelaran kegiatan ini mengedepankan atraksi wisata buatan dan budaya. Kampung-kampung di Solo yang dipilih untuk dijadikan destinasi wisata yang menarik.

"Akan ada 2 kampung yang akan digunakan untuk menyelenggarakan perhelatan itu. Masing-masing adalah Kampung Kemlayan dan Kampung Kepatihan. Pokoknya semoga bisa mendunialah," ujar Kepala Dinas Pariwisata Solo, Basuki Anggoro Hexa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, kedua kampung di Solo tersebut dipilih karena berbagai alasan. Khususnya memiliki nilai sejarah yang sangat kental dan masih menjaga nilai-nilai budaya Solo.

"Kampung Kemlayan terkait sejarahnya yang kental tentang budaya musik dan tari di Solo. Kampung Kepatihan dipilih karena menjadi kediaman pepatih dalem Keraron Kasunanan Surakarta Hadiningrat," paparnya.

Acara di kedua kampung tersebut digelar pada Sabtu (2/9/2017). Sedangkan acara penutupan gelaran Wisata Kampung Kota digelar di Benteng Vastenburg, Minggu (3/9/2017).

"Acara di antaranya eksplorasi di kedua kampung tersebut. Untuk selingan akan ada seni tari, musik, penceritaan sejarah Solo oleh sejarawan. Acara pada penutupan adalah gelaran reog, teater dari sejumlah sanggar teater di Solo, serta acara musik," jelasnya.

Ia juga berharap, Solo bisa menjadi kota kreatif dan berbudaya sehingga masyarakat Indonesia bahkan luar bisa menikmati keindahan yang ditawarkan Solo secara maksimal.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, saat ini wisata budaya di Indonesia  baru berkembang di sejumlah kota. Kota-kota yang dimaksud adalah Solo, Yogyakarta, Jember, dan Malang.

“Salah satu strategi untuk memaksimalkan pengelolaan wisata tradisi dan seni budaya, tahun ini ditetapkan 5 destinasi wisata Tradisi, Seni, dan Budaya (TSB).  Ada Joglosemar, Labuan Bajo, Toba, Toraja, dan Mandalika (Lombok). Tujuan jangka pendek yang adalah keberhasilan berupa meningkatnya jumlah wisatawan, terutama wisatawan macanegara  dan keuntungan finansial masyarakat lokal. Ini yang akan kita maksimalkan,” jelasnya.

Ia turut mengapresiasi kegiatan Wisata Kampung Kota di Solo yang  sangat positif dalam rangka mempertahankan tradisi dan seni budaya.

“Kota Solo hampir tidak sepi terkait wisata budaya. Penampilannya tidak hanya budaya dari Solo, TAPI seluruh daerah yang ada di Indonesia dikembangkan. Kegiatan ini sungguh bermanfaat," ujarnya.

Menurutnya, kemampuan mengembangkan aset warisan budaya sangat perlu ditingkatkan. Ia juga terus mendorong agar pemerintah daerah menggarap secara optimal wisata budaya di daerahnya.

“Wisata budaya masih menjadi andalan di komunitas ASEAN. Padahal 60 persen kunjungan wisatawan dari berbagai belahan negara ke Asia Tenggara karena daya tarik wisata budaya,” paparnya.

Untuk itu, Arief meminta semua stakeholder yang terkait budaya dan destinasi prioritas untuk berdisuksi. Misalnya berbagi informasi, pengalaman, dan pengetahuan dengan mengedepankan semangat Indonesia Incorporated.

“Kita nggak bisa bekerja sendirian, semua harus bersatu. Untuk benchmarking-nya bisa melihat Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Mereka sangat serius menggarap budaya. Hasilnya ternyata sangat dahsyat. No culture, no tourism,” katanya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER