Jakarta, CNN Indonesia -- Perkembangan peningkatan Bandara Silangit, Sumatera Utara untuk melayani rute internasional semakin menunjukkan progres yang signifikan.
Tersahih, mesin X-ray yang akan digunakan untuk mendeteksi secara visual semua barang bawaan calon penumpang pesawat udara yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan untuk keberangkatan internasional sudah tiba di Silangit.
"Mesin X- ray untuk
international departure sudah datang, tinggal pemasangan dan uji coba. Ini bagian penting dalam proses pembenahan Bandara Silangit menjadi bandara internasional," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang biasa disapa Awal juga menjelaskan, progress pengembangan Silangit untuk disiapkan menjadi bandara internasional telah memasuki persiapan akhir.
"Persiapan sudah 80-90 persen seperti perluasan
runway dari 2.400 x 30 meter menjadi 2.650 x 45 meter sudah mencapai 90 persen pengerjaan. Selain itu perluasan terminal dari berkapasitas 36.500 penumpang per tahun menjadi berkapasitas 1 juta penumpang per tahun juga sudah 80 persen. Ini tentunya progres yang menggembirakan," terangnya.
Selain itu juga pembenahan sarana dan prasarana pendukung operasional lainnya terus dikebut. Termasuk penambahan kapasitas apron dengan daya tampung 2 unit pesawat Boeing 737-500 menjadi dapat menampung hingga 4 unit pesawat Boeing 737-900
extended range atau sekelas.
"Kita harapkan September 2017 ini semuanya akan tuntas," kata Awal,
Kabar menggembirakan ini langsung direspons positif Kementerian Pariwisata. Menpar Arief Yahya yang memang paling getol menanyakan perkembangan progres pengembangan Silangit ini langsung
warming up berkoordinasi dengan maskapai penerbangan yang memang sudah tidak sabar ingin menjajal fasilitas penerbangan internasional di Silangit ini.
"
Progres pembangunan
on the track, kami apresiasi AP II. Maskapai memang sudah nggak sabar, Sriwijaya Air bahkan sudah konfirmasi menyiapkan rute baru Singapura-Silangit. Demikian juga dengan Lion Air dan Garuda Indonesia," kata Arief.
Bahkan Garuda Indonesia, imbuh Arief, sudah merencanakan akan melakukan
inaugural flight pada Oktober 2017 mendatang. "Kita sedang jajaki, dan respons positif dari manajemen Garuda. Mereka rencanakan akan melakukan
inaugural flight penerbangan perdana Oktober nanti," lanjutnya.
Garuda Indonesia berencana dalam inagurasi
flight perdana akan menggunakan 737-800 NG. Selanjutnya sampai akhir tahun menggunakan pesawat jenis CRJ-1000 selama Oktober hingga Desember sampai lebar landasan menjadi 45 meter.
Dengan selesainya Bandara Silangit menjadi internasional nanti, pencapaian penumpang ditargetkan hingga 500 ribu orang hingga 2019. Saat ini, pertumbuhan penumpang Bandara Silangit terus mengalami peningkatan pesat. Permintaan yang tinggi tersebut salah satunya didorong peningkatan jumlah wisatawan yang menuju ke Danau Toba.
Penumpang yang menggunakan Bandara Silangit mencapai 124 ribu orang selama semester I-2017, atau tumbuh lebih dari 300 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu 31 ribu penumpang, sekarang ada 124 ribu. Jadi dalam satu bulan tak kurang dari 20 ribu penumpang. Prediksi sampai akhir tahun 250 ribu-300 ribu penumpang.
Bandara Silangit adalah bandara terdekat dengan kawasan Danau Toba dengan jarak tempuh antara 30 menit hingga 1 jam. Karena itu destinasi Danau Toba akan semakin bergairah.
Arief menyebut
supply creates its own demand! Itu awal perdebatan untuk mengaktifkan Bandara Silangit untuk pariwisata.
"Menarik kalau dilihat dari
traffic Silangit, ini membuktikan kalau
supply bisa
create demand, bukan
demand yang
create supply. Artinya setelah diperbaiki bandaranya, permintaannya akan sangat tinggi," pungkasnya.