Jakarta, CNN Indonesia -- Pasca melahirkan putra keduanya, Saint, Desember lalu, Kim Kardashian sukses menurunkan bobot badannya hingga hampir 30 kg melalui metode diet ketogenik. Diet yang juga sering disebut diet keto ini menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
Apabila konsumsi lemak normal seseorang adalah sekitar 20 hingga 30 persen, diet keto justru menganjurkan pengikutnya untuk mengonsumsi lemak sebanyak 60 hingga 70 persen dari total kebutuhan nutrisi dalam sehari.
Ahli gizi dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi Samuel Oetoro mengatakan diet keto awalnya diterapkan untuk penderita epilepsi atau ayan. Mengurangi asupan karbohidrat bagi penderita epilepsi dipercaya dapat mengurangi hantaran listrik di otak yang sering menyebabkan kejang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan, metode ini justru dilirik sebagai metode diet untuk menurunkan berat badan. Beberapa pihak yang mendukung metode ini mengatakan diet keto efektif menurunkan berat badan dalam waktu singkat.
"Faktornya banyak. Salah satunya, ketika Anda makan lemak lebih banyak, Anda akan merasa kenyang lebih lama. Jadi, nafsu makannya pun akan menurun," ujar Samuel saat ditemui di acara peluncuran belVita Breakfast Pisang dan Sereal, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (12/9).
Diet keto juga dinilai mampu menghasilkan energi lebih besar.
Mengurangi konsumsi karbohidrat membuat metabolisme tubuh dalam keadaan yang disebut ketosis. Ketika kondisi ini terjadi, tubuh justru lebih efisien membakar lemak dan mengubahnya menjadi energi.
Masalahnya, di Indonesia, kata Samuel, banyak orang yang salah kaprah tentang metode mengganti karbohidrat dengan lemak melalui diet keto.
"Mereka justru lebih banyak menyantap daging-daging berlemak yang mengandung lemak jenuh," ujarnya.
Menurut Samuel, dari total lemak yang jadi asupan pengikut diet keto selama satu hari, harusnya sebanyak 80 persen merupakan asam lemak tak jenuh yang bisa diperoleh dari ikan laut, minyak ikan, minyak kedelai, minyak zaitun, kacang tanah, kacang kenari, kedelai, dagung unggas dan alpukat.
Lebih lanjut Samuel menjelaskan bahwa durasi melakukan diet keto juga harus diperhatikan. Terlalu lama melakukan diet keto, katanya, justru berpotensi menimbulkan asam urat dan meningkatkan kadar kolesterol.
"Kalau Anda ingin melakukan diet keto, jangan lebih dari 3 sampai 6 bulan. Baiknya tetap di bawah 3 bulan," katanya.
(rah)