Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Agung merupakan satu dari tiga gunung yang menjadi kebanggaan sekaligus yang disucikan oleh masyarakat pemeluk agama Hindu di Bali. Saat ini, gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu sedang berada dalam status waspada.
Status waspada diberikan untuk gunung yang berjarak 94 kilometer dari pusat kota Bali ini setelah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik pada akhir pekan kemarin.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika, mengatakan kalau aktivitas kegempaan di sana terasa timbul tenggelam sejak Agustus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas kegempaan gunung tempat Pura Besakih berdiri ini mulai terasa pada hari Jumat (15/9) yang mencapai 27 kali, lalu meningkat pada Sabtu (16/9) yang tercatat 73 kali.
Demikian pula pada Minggu (17/9), yang tercatat 50 kali.
“Seluruh masyarakat dan turis kami imbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak kawah Gunung Agung, sebagai upaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Suantika di Denpasar, seperti yang dilansir
Antara.
[Gambas:Instagram]Pada Senin (18/9), Pemerintah Provinsi Bali, melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Dewa Indra, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, dan instansi terkait lainnya, telah melakukan rapat koordinasi untuk menyatukan langkah terkait dengan kesiapsiagaan terhadap bencana.
Indra menjelaskan bahwa berdasarkan pengalamannya menangani bencana letusan gunung berapi di Indonesia, jumlah korban akibat bencana hampir tidak ada, namun yang menjadi korban kebanyakan ialah yang melanggar larangan menjauh dari lokasi dan terlalu panik.
[Gambas:Instagram]Selain pelaksanaan simulasi siaga bencana, tercetus pula pembahasan mengenai rencana persembahyangan bersama untuk memohon agar letusan Gunung Agung tak membuat bencana seperti pada tahun 1963.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri telah menginstruksikan kepada seluruh stafnya untuk melakukan persembahyangan bersama di 17 pura besar di daerah ujung timur Pulau Dewata itu.
Begitu juga dengan masyarakat Kabupaten Karangasem—kawasan terdekat dari Gunung Agung, untuk ikut berdoa.
(ard)