6 Hal yang Patut Diperhatikan saat Merawat Baju Batik

Filani Olyvia | CNN Indonesia
Senin, 02 Okt 2017 19:05 WIB
Menghindari penggunaan mesin cuci dan deterjen adalah dua dari beberapa langkah yang patut diperhatikan saat merawat busana batik.
Menghindari penggunaan mesin cuci dan deterjen adalah dua dari beberapa langkah yang patut diperhatikan saat merawat busana batik. (Foto: ANTARA FOTO/Syailendra Hafiz Wiratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Merawat busana batik kadang cukup menantang, apalagi jika batiknya tulis bukan cetak.

Di samping itu, tak seperti produk tekstil lainnya, batik membutuhkan perawatan khusus agar warnanya tidak cepat pudar dan awet, terutama dalam proses mencucinya. Di antaranya kadang ada yang disarankan pakai sabun khusus, atau cukup direndam dengan air. 

Merangkum dari berbagai sumber, ada beberapa langkah yang patut diperhatikan saat merawat busana batik agar tetap terjaga hingga waktu yang lama. Langkah-langkah itu dimulai dari saat mencuci hingga merapikannya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



1. Hindari Penggunaan Mesin Cuci

Menggunakan mesin cuci memang cepat dan praktis. Namun, jika terlalu sering digunakan, mesin cuci justru dapat merusak serat kain batik. Faktanya, kebanyakan kain batik asli Indonesia memiliki serat kain yang sangat tipis, sehingga akan mudah sekali rusak jika dicuci menggunakan mesin cuci.

Tidak ada salahnya mencuci batik kesayangan dengan tangan, agar menurunkan risiko seperti rusaknya warna dan serat kain batik. Hindari pula penggunaan sikat. Cukup rendam dan kucek kain batik dengan ringan.


2. Hindari Penggunaan Deterjen

Penggunaan deterjen dapat mengikis warna asli pada kain batik. Untuk mengganti deterjen, seseorang bisa menggunakan sabun pencuci khusus batik yang dijual bebas di pasaran. Selain itu, bisa juga menggunakan shampo atau sabun mandi, dengan kandungan bahan kimia yang lebih rendah ketimbang deterjen, sehingga aman untuk batik.

Jika ingin menggunakan cara alami, seseorang bisa mencoba mencuci batik dengan buah lerak yang sudah direndam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak hingga mengeluarkan busa, lalu tambahkan air secukupnya. Aroma buah lerak dipercaya dapat mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak kain saat disimpan nanti.

Bila batik tak terlalu kotor, maka cukup merendam batik dengan air hangat. Merendam kain dengan air hangat dapat membantu melepaskan kotoran seperti debu dari serat kain.


3. Hindari Penggunaan Pelembut atau Pewangi

Penggunaan softener atau pelembut pakaian seringkali dilakukan agar kain lebih wangi dan harum ketika dikenakan. Di sisi lain, penggunaan pelembut pakaian ini justru membuat serat kain mudah rusak.

Penggunaan pelembut dan pewangi pakaian membuat serat kain menjadi terbuka lebar, sehingga kain menjadi lebih cepat kering juga mudah robek dikemudian hari. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan pelembut maupun pewangi pakaian ketika mencuci batik.

4. Hindari Memeras Setelah Dicuci

Memeras pakaian yang telah dicuci bertujuan agar pakaian cepat kering saat dijemur. Namun, memeras batik yang telah dicuci justru akan membuat kain batik cepat rusak. Oleh sebab itu, hindari memeras kain batik sebelum menjemurnya. Saat akan menjemur, cukup tarik bagian tepi kain secara perlahan agar serat yang terlipat kembali seperti semula.


5. Hindari Sinar Matahari Langsung

Menjemur pakaian langsung dibawah terik matahari memang dapat membuat pakaian lebih cepat kering, tapi lain halnya dengan batik. Warna dan tekstur batik akan rusak bila dijemur di bawah sinar matahari langsung. Untuk itu, mengeringkan kain batik cukup di tempat yang teduh atau diangin-anginkan saja. Lebih lama memang, tapi cara ini membuat warna pada kain batik lebih awet.

6. Hindari Menyetrika Langsung

Hindari menempelkan setrika panas secara langsung di atas kain batik. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya, baru diseterika.
(rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER