Jakarta, CNN Indonesia --
Jurus mencetak SDM pariwisata kelas dunia mengarah ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Groundbreaking pembangunan Gedung Politeknik Negeri Pariwisata (Poltekpar) Lombok, NTB, bahkan sudah dimulai.
“Iya. Groundbreakingnya sudah dilakukan Senin (2/10/2017),” ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Ahman Sya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/10/2017).
Sebelumnya Kementerian Pariwisata telah memiliki lima lembaga pendidikan, yakni STP Bandung, STP Nusa Dua Bali, Akpar Medan, Poltekpar Makassar dan Poltekpar Palembang. Untuk Poltekpar Lombok, konsentrasinya difokuskan ke pembanguan gedung kuliah I dan II.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pembangunan Polterkpar Lombok berada di atas tanah seluas 20 hektare. Rencananya jumlah gedung yang akan dibangun 9 zona. Politeknik Pariwisata Lombok saat ini masih menggunakan gedung BKD/BPSDM Pemerintah Provinsi NTB,” kata Ahman
“Pada 2017 ini sudah dimulai pembangunan kampus baru di Puyung Lombok Tengah dengan luas tanah hibah dari Pemerintah Provinsi,” sambungnya.
Pendirian Poltekpar Palembang ini telah dimasukkan dalam kerangka pembangunan sejak 2010. Hukum pendirian dianggarkan dan telah tersusun dalam RPJN.
“Dan pembagunannya juga dapat dukungan sepenuhnya dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat," tambahnya.
Gol akhir dari pembangunan Poltekpar di Lombok mengarah ke pemenuhan kebutuhan SDM Kepariwisataan. Sementara itu, penyelenggaraan kegiatan Akademik di Poltekpar Negeri Lombok sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pariwisata RI Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata. Selain itu, diatur dalam Peraturan Menteri Pariwisata RI Nomor 17 Tahun 2016 Tanggal 14 Oktober 2016 Tentang Statuta Politeknik Pariwisata Lombok.
“Total mahasiswa hinga saat ini mencapai 118 orang dengan jumlah tenaga pengajar 25 orang. Target 2017/2018 adalah 400 orang mahasiswa baru,” katanya.
Poltekpar Lombok juga sudah menjalankan sebanyak 4 Program Studi (prodi). Mulai jenjang Diploma III hingga Diploma IV. Dari Prodi Pengaturan Perjalanan (D IV), Prodi Seni Kuliner (D III), Prodi Tata Hidangan (D III), serta Prodi Divisi Kamar (D III), ada di Poltekpar Lombok.
Pembangunan Poltekpar Lombok tadi ikut direspon Menteri Pariwisata Arief Yahya. Dia mengaku bangga pembangunan Poltekpar yang berada di Lombok dapat terealisasi.
“Ini sangat penting untuk
win the future customers. Karena itu sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan. Kita harus memperkuat dan memperbanyak tenaga kerja di sektor pariwisata sekaligus menaikkan level kapasitas SDM pariwisata Indonesia yang siap bersaing di
global standard,” ujar Arief.