Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Saudi Arabia dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) Agus Maftuh Abegebriel punya strategi khusus dalam mengajak orang-orang Arab berkunjung ke Indonesia. Agus Maftuh mengaku dirinya tidak secara langsung mengajak kepada mereka.
"Sekarang saya katakan mari datang ke negeri kedua kalian. Jadi saya tidak menyebut Indonesia sebagai negara yang seakan-akan di luar, melainkan sebagai
fi baladikum as-Tasni, sebagai negeri kedua kalian," kata Agus Maftuh.
Mantan dosen UIN Sunan Kalijaga Yogya ini lantas bersyukur. Strateginya itu berhasil meningkatkan kunjungan wisata dari Arab ke Indonesia. "Pasca-kunjungan Raja Salman, wisatawan dari Saudi meningkat seratus persen," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat Raja Salman berkunjung ke Indonesia dan membawa lebih dari 1.500 orang, Kemenpar langsung mempromosikan program Napak Tilas Raja Salman yang cukup sukses.
Dubes Agus Maftuh juga berusaha meningkatkan kunjungan wisatawan maupun pengusaha Arab ke Indonesia, serta peningkatan jumlah jemaah haji. Agus Maftuh pun menceritakan, dirinya menghapus istilah TKI atau TKW di Arab.
"Saya sebut mereka ekspatriat. Jadi sama dengan diplomat. Sehingga saya minta mereka untuk menjaga nama baik negara juga," ungkap Agus.
Usahanya ini diapresiasi KH Malik Madani. Malik Madani menyebut itu semua karena Agus Maftuh melakukan diplomasi dengan cara berbeda dengan para diplomat karier.
"Agus Maftuh ini suka blusukan. Keluar malam ketemu pangeran tanpa protokoler. Melakukan lobi atau diplomasi lewat jalur nonformal guna memuluskan urusan. Dia bukan tipe diplomat priyayi. Saya doakan semoga lancar sampai akhir pengabdian tanpa masalah, tanpa rapor merah," kata Malik Madani.
Saat ini terdapat video viral yang memperlihatkan Dubes RI Agus Maftuh dan para pangeran dalam lelang kurma. Dubes Maftuh tidak canggung berada di tengah-tengah para pangeran tersebut.
Malik juga menyebut hingga 1,5 tahun kinerjanya, Dubes Maftuh dia nilai dengan angka sembilan, dari skala 10. Malik Madani lantas meminta Dubes
Agus untuk terus memperhatikan TKI dan TKW dengan lebih baik.
Selain itu, Mantan komisioner OKI Siti Ruhaini Dzuhayatin menyebut Dubes Agus sangat berhasil. Dubes Agus berhasil membawa Indonesia dalam posisi sederajat dengan Arab Saudi. Hubungannya sangat dekat tapi bukan subordinat.
"Dekat tapi tidak secara afiliatif melainkan partnership. Bukan underdog. Bisa memasuki banyak aspek. Sehingga KBRI mampu membebaskan hukuman mati untuk beberapa warga kita," ungkapnya.