Pemancing Dunia Berkompetisi di WIFT

adv | CNN Indonesia
Senin, 23 Okt 2017 15:36 WIB
Arahan Presiden Joko Widodo agar setiap provinsi fokus mengembangkan potensi unggulan di daerahnya.
Jakarta, CNN Indonesia -- Arahan Presiden Joko Widodo agar setiap provinsi fokus mengembangkan potensi unggulan di daerahnya langsung dijawab Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan menggelar turnamen mancing terbesar di Indonesia Widi International Fishing Tournament (WIFT).

Inilah turnamen memancing internasional yang bakal menjadi ikon pariwisata Maluku Utara dan menjadikan Indonesia dilirik dunia sebagai destinasi memancing.

Turnamen yang akan berlangsung pada 25 hingga 29 Oktober 2017 ini tercatat akan diikuti 350 peserta, baik dalam dan luar negeri, di antaranya adalah pemancing dari Singapura, USA, Inggris, Selandia Baru, Malaysia, Timor Leste, Swiss, India, Prancis, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya lomba mancing internasional, event yang direncanakan akan dibuka Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ini juga akan dimeriahkan berbagai rangkaian acara yang bisa dinikmati wisatawan.

Mulai dari festival seni dan budaya, festival kuliner, festival musik pesisir, lomba masak serba ikan, parade armada maritim nasional, serta kegiatan seminar kemaritiman, dan East Indonesia Maritim Expo 2017.

Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba mengatakan provinsi Maluku Utara memiliki tiga sektor unggulan, yakni kelautan dan perikanan, pariwisata serta industri pengolahan hasil tambang.

Kegiatan Widi International Fishing Tournament 2017 ini digelar dalam rangka mengembangkan sektor perikanan dan pariwisata sebagai core business di Maluku Utara. Sekaligus pengembangan wisata mancing yang baru di Indonesia.

"Maluku Utara dikenal sebagai lumbung ikan juga memiliki objek wisata bahari yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia," ujar Abdul Gani.

Ia mengatakan ketersediaan sumber daya ikan yang melimpah, pesona pesisir pantai dan pulau-pulau yang eksotis, serta keindahan terumbu karang menjadi modal besar bagi pengembangan wisata mancing di Maluku Utara.

"Salah satu kawasan wisata nan indah serta memiliki sumber daya ikan yang melimpah adalah Kepulauan Widi yang berada di ujung selatan bagian timur Pulau Halhamera. Tepatnya di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara," kata dia.

Keindahan kepulauan Widi dengan hamparan pasir putih yang luas tentu akan memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Ia mengatakan kehadiran Presiden Joko Widodo yang akan membuka kegiatan pada 25 Oktober 2017 nanti, tentu akan menjadi dorongan besar untuk dapat menyukseskan event akbar ini.

"Pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Maluku Utara menaruh harapan besar agar lewat pelaksanaan WIFT 2017 yang mengusung tema 'North Mollucas as a World Fishing Destination' ini dapat menjadikan Maluku Utara yang maju, mandiri, dan berdaya saing serta dapat sejajar dengan provinsi lainnya di Indonesia," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara Samsuddin A Kadir menjelaskan, acara puncak pembukaan WIFT 2017 pada 25 Oktober 2017 akan dipusatkan di Kompleks Pelabuhan Umum Desa Babang, Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan. Sementara turnamen akan berlangsung di perairan Kepulauan Widi yang berjarak kurang lebih 75 mil laut dari lokasi acara pembukaan.

"Waktu kegiatan fishing tournament dibatasi hanya pagi sampai sore hari dan peserta diinapkan malam hari di lokasi Pulau Widi menggunakan tenda sebagai home stay," ujar Samsuddin.

Widi International Fishing Tournament 2017 akan menghadirkan Piala Bergilir Presiden RI Joko Widodo serta uang tunai total sebesar Rp 400 juta.

Samsuddin menjelaskan kegiatan lomba masak serba ikan akan menjadi kegiatan khusus yang akan dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Nantinya Ibu Negara akan menjadi juri kehormatan dan akan didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti berharap kegiatan ini dapat mempromosikan objek wisata bahari di Maluku Utara, terutama di Kepulauan Widi. Selain itu juga mewujudkan Maluku Utara sebagai destinasi wisata mancing dunia.

"Serta sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan devisa bagi negara melalui pengembangan wisata mancing," ujar Esthy.

Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Provinsi Maluku Utara.

"Target kunjungan wisatawan selama WIFT 2017 adalah 500 orang untuk wisatawan mancanegara dan 1.500 orang untuk wisatawan nusantara," ujar Esthy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kegiatan mancing tingkat internasional yang akan berlangsung di Maluku Utara. Sebagai negara kepulauan, Indonesia harus memiliki ikon turnamen memancing internasional yang dapat menarik minat pemancing kelas dunia dan wisatawan.

“Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah melakukannya melalui Widi International Fishing Tournament yang akan digelar,” ujar Arief.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan pelaksanaan WITF 2017 tidak hanya akan mengangkat Halmahera Selatan dan Maluku Utara sebagai destinasi mancing kelas dunia, tetapi juga akan mengangkat pamor atau promosi destinasi wisata lainnya. Mulai dari destinasi wisata bahari, alam, kuliner, dan lainnya.

“Dan jangan lupa, kegiatan sport tourism, seperti ini media value-nya sangat besar. Peserta yang sudah profesional akan memviralkan aktivitasnya. Nanti akan semakin banyak yang tahu keindahan alam laut dan mancing di Halmahera Selatan serta Maluku Utara,” ujar Arief.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER