Minahasa, CNN Indonesia --
Keindahan Danau Tondano terus diperlihatkan kepada masyarakat luas. Bahkan Pemerintah Kabupaten serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minahasa terus menggali potensi pariwisata di danau ini. Hal itu terlihat dari digelarnya agenda Festival Danau Tondano (Fesdaton) di kawasan objek wisata Benteng Moraya.
Festival yang digelar pada 27 Oktober-7 November ini turut didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Festival dimulai dengan rangkaian acara Fun Walk. Lokasi
start-nya berlangsung di Taman God Bless Minahasa dan mengambil rute keliling Kota Tondano, lalu finis di Benteng Moraya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minahasa Agustifo Tumundo memaparkan kegiatan dilanjutkan dengan acara senam zumba, Tari Poco-Poco dan Maumere, serta lomba memasak ikan mujair woku belanga untuk meraih rekor MURI sebagai kegiatan terbanyak dan terpanjang. Rangkaian acara ini juga didukung oleh Kakigatal Production.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan tersebut akan melibatkan perangkat desa dan kelurahan. Ada lomba memasak mujair goreng oleh pegawai lintas instansi pemerintah kabupaten, instansi vertikal, BUMN, BUMD, dan kecamatan. Untuk lomba memasak olahan ikan nike akan diikuti guru-guru SD, SMP, SMA/SMK se-Kabupaten Minahasa," jelasnya.
Ia mengatakan selama kegiatan perlombaan berlangsung, seluruh peserta dan pengunjung akan dihibur oleh artis komedi nasional Mongol Stres, Isti Julistry, dan Gio Idol.
"Juga ada lomba memasak mujair woku belanga yang akan memperebutkan trofi bergilir dari Bupati Minahasa, trofi tetap, dan sejumlah hadiah lainnya," ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti berharap partisipasi dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Minahasa bisa menyukseskan kegiatan ini. Khususnya bagi keikutsertaan instansi Pemkab Minahasa, instansi vertikal, BUMN, BUMD, kecamatan, desa, kelurahan, dan sekolah-sekolah.
"Target pengunjung dari kegiatan ini diharapkan mencapai 10.000 pengunjung. Dengan adanya
event ini dapat menjadi wadah promosi dan memperkenalkan destinasi di Minahasa khususnya dan destinasi di Provinsi Sulawesi Utara yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk target wisman 2017 sebesar 110.000 wisman dan 1.500.000 wisatawan nusantara," ujarnya yang didampingi Kabid Promosi Wisata Alam Kemenpar Hendry Noviardi.
Pasalnya, Danau Tondano termasuk satu dari 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan termasuk satu dari tujuh danau yang tengah direhabilitasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat.
"Restorasi dilakukan agar pengembangan wisata sejalan dengan pembenahan infrastruktur pada akhirnya disamping menarik wisatawan juga diharapkan menyedot investasi.
Event ini akan memperkuat daya saing pariwisata melalui unsur 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas). Utamanya pada unsur
event yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang ingin melihat secara langsung atraksi yang menjadi daya pikat wisatawan untuk mengunjugi Danau Tondano," lanjutnya.
Hendry mengungkapkan wisatawan akan disuguhkan budaya asli Tondano dan banyak keunikan lainnya di festival ini. Pada 28 Oktober-6 November 2017 akan digelar Minahasa Expo 2017 dan lomba-lomba olahraga hiburan.
"Nah, acara spektakuler yang bisa disaksikan pada 30 Oktober hingga 2 November adalah pemilihan Waraney dan Wulan Minahasa 2017," tambahnya.
Tidak hanya itu, ada juga lomba makanan khas Minahasa yang dibagi atas tiga kategori, yaitu makanan halal, non halal, dan kuliner ekstrem. Lomba makanan khas Minahasa ini akan berlangsung di kawasan Benteng Moraya. Ditambah pergelaran
talent show di Panggung Minahasa Expo dan
grand final di Wale Ne Tou Sasaran.
"Sebagai rangkaian penutup, wisawatan akan disuguhi Festival Danau Tondano Choir, pentas seni Budaya Nuansa Kasih, serta pelepasan 1.000 lampion bercahaya dan 500 obor kasih. Semuanya dikemas dengan sangat menarik," katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kegiatan Fesdaton ini bisa memperkuat daya saing pariwisata melalui unsur 3A. Utamanya pada unsur
event demi menambah atraksi sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang ingin melihat secara langsung atraksi di kawasan Danau Tondano.
"Bikin wisatawan betah dan ingin kembali lagi ke Tondano. Pastikan konsep acaranya kuat dan punya keunikan. Keindahan alam, tradisi lokal di Tondano adalah apa yang wisatawan asing cari setelah bosan dengan rutinitas dan modernitas di daerah masing-masing," katanya.