Tarian Perang Likurai Pecahkan Rekor MURI

adv | CNN Indonesia
Senin, 30 Okt 2017 15:47 WIB
Total 6.000 Penari Tarian Likurai sukses bikin bangga Kabupaten Belu, Nusa Tengggara Timur.
Tarian Likurai yang dibawakan 6000 penari di Festival Fulan memecahkan rekor MURI
Belu, CNN Indonesia -- Total 6.000 Penari Tarian Likurai sukses bikin bangga Kabupaten Belu, Nusa Tengggara Timur.

Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2017, para pemuda dan pemudi dari tiga kabupaten perbatasan di pulau Timor Leste tersebut sukses mencatatkan rekor sebagai penari terbanyak yang membawakan budaya lokal daerah.

Rekor yang dipecahkan di Puncak Bukit Fulan Fehan, Kabupaten Belu,
itu pun kini terekam Museum Rekor Indonesia (MURI). Pemecahan rekor ini disaksikan langsung Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

”Kami sangat bangga, karena dengan rekor ini maka kami mengangkat seni dan budaya lokal Indonesia agar tidak hilang. Selain itu, kami juga mempersembahkan tempat kami yang indah dan sangat layak untuk dinikmati wisatawan,” ujar Bupati Belu Willybrodus Lay.

Kehadiran 6000 Penari tersebut mendapatkan dukungan dari Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Asdep Segmen Bisnis dan Pemerintah Kemenpar.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Perjalanan Insentif Kemenpar Hendri Karnoza mengatakan, tarian Likurai adalah sebuah tarian perang khas dari masyarakat pulau Timor khususnya di Kabupaten Belu.

Tarian ini menceritakan perjuangan masyarakat setempat mengusir penjajah saat jaman penjajahan.

"Dan yang lebih penting lagi, acara ini juga dinikmati oleh negara tetangga Timor Leste. Ini menjadi daya tarik pariwisata tersendiri di wilayah Border Tourism, hal ini harus dipertahankan. Karena seperi pak Menteri Arief Yahya katakan, pariwisata itu semakin dilestarikan maka semakin mensejahterakan," ujar Hendri Karnoza.

Hendri memaparkan lagi, Tarian Likurai merupakan tarian yang tidak bisa ditemukan dimanapun di belahan dunia ini selain di Indonesia dan hanya ada di Kabupaten Belu.

"Tarian ini tentu saja menjadi tarian khas yang merupakan warisan serta budaya leluhur dari masyarakat di daerah ini," katanya.

Sebelum pencatatan Rekok MURI dilakukan, Festival Fulan Fehan didahului dengan Upacara Bendera dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-89 yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo.

Hendri menambahkan, ajang yang diinisiasi juga oleh Kemenpar bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) ini harus terus berlanjut setiap tahun. Tanggal waktu pelaksanaan bahkan harusnya sudah bisa ditetapkan sejak jauh-jauh hari.

"Karena jika sudah dipastikan tanggalnya, maka kami Kemenpar pun bisa membantu menpromosikannya dengan baik dan tepat,"kata Esthy yang juga diamini Hendri. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER