Jakarta, CNN Indonesia -- Status sebagai provinsi termuda di Indonesia membuat Kalimantan Utara (Kaltara) harus bekerja ekstra keras untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
Salah satunya ketertinggalan dalam industri pariwisata. Sebagai provinsi termuda, Kaltara tentu kalah bersaing dengan daerah lain dalam hal mengeruk pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor itu.
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melakukan berbagai terobosan untuk mengembangkan pariwisata salah satunya dengan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata (Simpar).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara Ahmad Haerani mengatakan, Simpar akan dikembangkan mulai awal 2018 mendatang.
Wisatawan yang berkunjung ke Kaltara bisa mengakses Simpar melalui Android dan iOS untuk mengetahui objek-objek wisata beserta informasi pendukung seperti hotel, kuliner, dan transportasi. Dengan demikian, wisatawan akan mendapat kemudahan untuk memilih destinasi yang bakal dikunjungi selama di Kaltara.
Haerani menyatakan, Simpar akan lebih banyak diisi para pelaku usaha pariwisata, mulai agen travel, hotel, rumah makan, hingga traveller.
“Nantinya, mereka ini akan diberikan akun di dalam Simpar,” kata Haerani, Sabtu (29/10).
Dia menambahkan, Simpar berbeda dengan situs yang statis atau hanya bersifat satu arah dan lebih membuat pembaca berinteraksi.
Admin dan pembaca bisa berkomunikasi dua arah, khususnya jika ada keluhan atau saran dari travelista terkait objek wisata. Interaksi juga lebih intensif ketika wisatawan membutuhkan informasi lengkap tentang objek wisata yang akan dikunjungi.
Simpar juga akan menampilkan berbagai informasi yang selalu diperbarui oleh para pelaku usaha.
“Misalnya, halaman hotel. Mungkin minggu ini ada promo yang bisa diinformasikan. Untuk rumah makan, menunya apa saja bisa disebutkan di sana,” ujar Haerani.
Namun, sebelum diberi akun oleh Dinas Pariwisata, para pelaku pariwisata akan dilatih terlebih dahulu.
Setelah mengembangkan Simpar, untuk tahap awal, Dispar akan memanggil para blogger di Kaltara untuk diberi pelatihan sehingga nantinya mereka bisa memasukkan tulisan di Simpar.
“Mereka akan kami rangkul. Jadi, para blogger bisa menceritakan keadaan di objek wisata. Tak hanya blogger di Kaltara, tapi kalau ada blogger dari luar yang berkunjung ke Kaltara juga bisa kami rangkul untuk memasukkan tulisannya,” ungkap Haerani.
Sebagai sarana promosi, Simpar juga akan dikoneksikan dengan Tourism Information Center (TIC) di Kaltara. Saat ini, ada dua TIC di Kaltara, yakni di Bandara Juwata, Tarakan, dan Pantai Tanah Kuning, Bulungan. Namun, yang bisa digunakan baru TIC di Bandara Juwata. Sementara TIC di Tanah Kuning baru selesai dibangun tahun ini.
Haerani meyakini Simpar akan membuat kunjungan wisatawan ke Kaltara melesat.
Tahun ini, Pemprov Kaltara menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 262 ribu sementara target tahun depan naik empat persen.
Menurut dia, wisatawan bisa menikmati berbagai destinasi wisata di Kaltara, di antaranya, Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Tarakan, Pantai Tanah Kuning di Bulungan, dan Taman Nasional Kayan Mentarang di Malinau.
Selain itu, travelista juga bakal dimanjakan dengan wisata budaya suku Dayak.
“Simpar diharapkan membuat kunjungan wisatawan ke Kaltara lebih banyak sehingga bisa menjadi salah satu penyumbang PAD,” kata Haerani.