Jakarta, CNN Indonesia -- Selain polusi udara, polusi suara juga dapat mengakibatkan seseorang mengalami stres. Polusi suara bisa diakibatkan dari bisingnya mesin kendaraan bermotor di jalanan sampai riuhnya suasana kantor.
Saat ini semakin banyak turis yang malah mencari tempat sepi untuk berwisata. Bermalam di resor kepulauan kecil atau puncak pegunungan menjadi pilihannya.
Tapi tempat paling kedap suara di dunia ternyata ada di Minneapolis, Amerika Serikat (AS). Tempat tersebut merupakan laboratorium bernama Orfield.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minneapolis sebenarnya merupakan kota tersibuk di AS, namun di dalam laboratorium itu pengunjung bisa merasakan kesenyapan yang hakiki.
Selain Orfield, laboratorium serupa juga dimiliki perusahaan teknologi Microsoft. Namun, laboratorium itu tidak dibuka untuk umum.
Orfield berupa ruangan kecil yang dilapisi oleh bahan kedap suara super tebal. Tidak ada suara dari luar yang bisa terdengar. Senyapnya suara mencapai -9 desibel.
Pengunjung yang masuk hanya bisa mendengar suara napas, detak jantung, dan desiran aliran darahnya.
Tingkat senyap bangunan ini membuat Guinness Book of World Records memberikannya rekor sebagai tempat tersepi di dunia.
Sejatinya, Orfield digunakan untuk penelitian mengenai pengaruh kesenyapan terhadap sebuah penyakit fisik dan mental.
[Gambas:Instagram]Tapi, bagi yang penasaran berkunjung, saat ini ada paket tur bertarif masuk Rp1,6 jutaan per orang yang akan diberi kesempatan masuk selama 45 menit.
Tidak ada yang boleh masuk sendirian dan tanpa pengawasan penjaga laboratorium.
“Ruangan ini sangat senyap. Telinga seperti mendapat tekanan, padahal telinga sedang melepaskan tekanan yang diakibatkan oleh polusi suara yang selama ini didengar,” kata pemilik laboratorium, Steve Orfield.
Dikatakan Orfield, tak ada pengunjung yang betah berlama-lama berada di dalam laboratoriumnya.
Bahkan ada yang tak sanggup berdiri dari kursi, karena mereka merasa linglung untuk bergerak tanpa adanya suara.
“Banyak yang merasa ngeri saat masuk ke sini, karena mereka bisa mendengar anggota tubuh mereka berbicara: tulang yang bergesekkan sampai napas yang memburu,” ujar Orfield.
“Tapi ruangan ini bukan untuk menakut-nakuti. NASA pernah mencoba ruangan ini untuk mengetes calon astronaut-nya berada dalam kesenyapan luar angkasa,” lanjutnya.
(ard)