
Becak Hias Jadi Magnet Turis di Malaysia
AFP, CNN Indonesia | Selasa, 14/11/2017 16:01 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Berwarna-warni, dihiasi gambar karakter kartun dan lampu-lampu, becak di Malaysia tak hanya jadi alat transportasi, tapi juga magnet turis.
Becak-becak hias ini ramai beroperasi di Melaka, kota yang juga dipadati oleh bangunan bersejarah dilindungi UNESCO.
Jika sudah siap menjadi pusat perhatian di jalanan, cobalah untuk berkeliling Melaka sambil naik becak ini.
[Gambas:Instagram]
Yang beruntung juga bisa naik becak hias dengan musik menggelegar. Lagunya mulai balada dari India sampai elektronik Mandarin.
Tarif naik becak hias ini seharga Rp81.000 selama 30 menit. Dua orang dewasa berbadan sedang bisa naik di atasnya.
Melaka menjadi saksi sejarah pembangunan Malaysia di abad ke-15. Kawasan ini merupakan pelabuhan yang ramai disinggahi pedagang dunia pada zaman penjajahan.
[Gambas:Instagram]
Kawasan ini sempat dikuasai oleh Portugis, sebelum akhirnya diminta Belanda, dan direbut oleh Inggris pada abad ke-19.
Banyak turis yang naik becak hias untuk merasakan kearifan lokal ala Malaysia, yang semakin tergerus oleh modernisasi di pusat kotanya.
“Ada perasaan nostalgia saat naik becak ini. Terutama saat malam hari,” kata salah satu turis lokal Ganapathy Kuppusamy.
(ard)
Becak-becak hias ini ramai beroperasi di Melaka, kota yang juga dipadati oleh bangunan bersejarah dilindungi UNESCO.
Lihat juga:Sekeping Surga di Ekor “Borneo” Kalimantan |
Jika sudah siap menjadi pusat perhatian di jalanan, cobalah untuk berkeliling Melaka sambil naik becak ini.
[Gambas:Instagram]
Yang beruntung juga bisa naik becak hias dengan musik menggelegar. Lagunya mulai balada dari India sampai elektronik Mandarin.
Tarif naik becak hias ini seharga Rp81.000 selama 30 menit. Dua orang dewasa berbadan sedang bisa naik di atasnya.
Melaka menjadi saksi sejarah pembangunan Malaysia di abad ke-15. Kawasan ini merupakan pelabuhan yang ramai disinggahi pedagang dunia pada zaman penjajahan.
[Gambas:Instagram]
Kawasan ini sempat dikuasai oleh Portugis, sebelum akhirnya diminta Belanda, dan direbut oleh Inggris pada abad ke-19.
Banyak turis yang naik becak hias untuk merasakan kearifan lokal ala Malaysia, yang semakin tergerus oleh modernisasi di pusat kotanya.
“Ada perasaan nostalgia saat naik becak ini. Terutama saat malam hari,” kata salah satu turis lokal Ganapathy Kuppusamy.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Tips Tanaman Hias
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

5 Cara Meningkatkan Produktivitas di Pagi Hari
Gaya Hidup • 1 jam yang lalu
Mirip Zip Tie, Gelang Ambush Rp8 Juta per Buah
Gaya Hidup 8 jam yang lalu
Waktu Terbaik Berhubungan Seks setelah Keguguran
Gaya Hidup 9 jam yang lalu